TNI dan USPACOM Gelar Latihan Penanggulangan Bencana

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 20 April 2017 | 17:02 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 926


Jakarta, Infopublik - Tentara Nasional Indonesia (TNI) bekerja sama dengan United States Pacific Command (USPACOM) menggelar Latihan Penanggulangan Bencana Multinasional yang diikuti oleh 30 negara kawasan Asia Pasifik, yang berlangsung mulai 20- 28 April 2017 di Jakarta.

Dalam hal ini Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo diwakili oleh Perwira Tinggi Staf Ahli Panglima TNI TK II Bidang Ekonomi Keuangan dan Perdagangan Brigjen TNI Edison Simanjuntak.

"Kegiatan MPAT Tempest Express-30 adalah suatu kegiatan penanggulangan bencana multinasional," kata Edison saat membuka Multinational Planning Augmentation Team (MPAT) Tempest Express-30 di Hotel JW Marriot Jakarta, Kamis (20/4).

Lebih lanjut Brigjen TNI Edison Simanjuntak menyampaikan bahwa pada kegiatan Tempest Express-30 ini, akan didiskusikan tentang bagaimana memberikan bantuan yang cepat dan luas kepada negara yang sedang tertimpa bencana di kawasan Asia-Pasifik.

“Dalam rangkaian kegiatannya nanti, kita juga akan berkoordinasi bagaimana bekerja dengan instansi terkait dan berbagai negara multinasional,” ucapnya.

Latma Tempest Express-30 menggabungkan kerja sama berbagai organisasi yang berbeda antara militer, komunitas kemanusiaan, instansi pemerintah dan instansi sipil lainnya, yang bersama-sama untuk merencanakan terhadap skenario tindakan penanganan yang dapat terjadi kapan saja di Asia Tenggara.

Edison menyatakan bahwa peristiwa bencana alam dalam suatu negara bukan hanya tanggung jawab pihak sipil atau komunitas kemanusiaan semata. “Keberhasilan misi-misi penanganan bencana alam, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri sangat bergantung pada kerja sama sipil, militer, komunitas kemanusiaan, pemerintah, LSM dan organisasi terkait lainnya,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Paban 7 Latma Sops TNI Kolonel Inf A. Budi Handoyo selaku Direktur Latma Tempest Express-30 mengatakan, latihan ini diikuti oleh 30 negara yaitu Australia, Cambodia, France, India, Japan, Maldives, New Zealand, Philippines, Sri Lanka, Tuvalu, Vanuatu, Bangladesh, Canada, Fiji, Indonesia, dan Korea.

Selain itu Mongolia, Brunei, East Timor, Germany, Italy, Malaysia, Nepal, Papua New Guinea, Singapore, Thailand, United Kingdom, Vietnam, Solomon Island, Tonga, dan United States.

“Dalam Latma Tempest Express-30, terdapat pula instansi pemerintah yang terlibat yaitu Kemensos, Kemenkes, Pemprov Yogyakarta, Pemkab Sleman, Pemkab Bantul, BNPB, BPBD Yogyakarta, BATAN Yogyakarta, SAR Yogyakarta (Basarnas/SAR) dan, Polda Yogyakarta,” kata Budi.