Banjir Bandang Bima Masuki Tahap Rehab Rekon

:


Oleh H. A. Azwar, Kamis, 26 Januari 2017 | 09:55 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 805


Bima, InfoPblik - Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Drs Mukhtar Landa MH menyatakan, saat ini, akan memasuki tahap Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Rehab Rekon) penanganan bencana banjir bandang.

"Tahap kita sekarang akan masu tahap rehab rekon. Untuk tingkat Pemkot sendiri kita sudah selesai merampungkan rakor dan sebagainya dalam rangka memasuki tahap rehab rekon, hari ini Rabu 25 Januari berlangsung Rapat Koordinasi (Rakor) tentang Rehab Rekon di Mataram, NTB," jelas Mukhtar saat ditemuai di Kantor Sekda Kota Bima, Provinsi NTB, Rabu (25/1).

Menurutnya, selesai rakor di Mataram nanti, pada Jumat tanggal 27 Januari dilanjutkan di Kantor BNPB Pusat di Jakarta, maksudnya untuk menentukan dari rehab rekon tersebut mana yang menjadi beban pemerintah daerah, mana yang menjadi beban pemerintah provinsi dan mana yang akan menjadi beban pemerintah pusat.

Insya Allah pada Jumat tanggal 27 Januari tersebut Pak Walikota juga akan hadir di BNPB Pusat dalam rangka mengkomunikasikan lebih lanjut dalam tahap rehab rekon tersebut, ujarnya.

Terkait kejadian banjir, Mukhtar menjelaskan bahwa banjir pertama datang pada tanggal 21 Desember siang mulai jam 1. Ada beberapa titik yang mencapai hingga 3 meter, sampai ke atap. Kemudian tanggal 22 masyarakat melakukan bersih-bersih.

Tanggal 23 hari Jumat kembali lagi banjir yang kedua, malah dia lebih besar lagi dari yang pertama, karena 2 sungai yang membelah kota Bima itu meluap yaitu Sungai Pedolo dan Sungai Melayu, jelas Mukhtar

Kemudian, lanjut Mukhtar, pada hari ketiga kita langsung didatangi oleh BNPB Pusat, BPBD Provinisi, Pak Gubernur, langsung menetapkan darurat bencana sampai tanggal 5 Januari 2017.

Melihat kondisi pasca bencana itu yang tidak mungkin kita selesaikan hingga tanggal 5 Januari, tahap kedua darurat bencana diperpanjang lagi sampai tanggal 19 Januari, hingga sudah berakhir kemarin, bebernya.

Dalam tahap tanggap darurat bencana, kita mendapat bantuan dari pasukan Yon Zipur Surabaya untuk membantu melakukan pembersihan. Bantuan pembersihan tersebut juga dengan menggunakan alat berat. “Pada tanggal 15 Januari pasukan Yon Zipur pulang kembali ke Surabaya. Pembersihan lingkungan saatitu sudah mencapai 90 persen,” kata Mukhtar.

Kemudian terkait rumah sakit, kita juga dibantu oleh Rumah Sakit TNI AD dengan personil sebanyak 200 sampai dengan beroperasinya rumah sakit dan puskesmas yang ada di Bima, baru mereka kembali pulang.