:
Oleh H. A. Azwar, Rabu, 25 Januari 2017 | 18:59 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 851
Bima, InfoPublik - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan, dampak kerugian banjir bandang yang melanda Kota Bima dua kali pada pada Rabu, 21 Desember 2016 dan Jumat, 23 Desember 2016 lalu mencapai Rp1,875 triliun.
Setelah melakukan kajian dan verifikasi data dengan menggunakan pendekatan Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana-red), kerugian banjir bandang Kota Bima ditaksir total Rp1,875 triliun, kata Drs. Iksan, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiap-siagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, saat ditemui di Kantor BPBD Kota Bima, Selasa (24/1).
Banjir merendam 33 desa di lima kecamatan di Kota Bima yang meliputi Kecamatan Rasanae Timur, Mpunda, Raba, Rasanae Barat, dan Asakota. Wilayah terdampak dari 38 kelurahan ada 33 kelurahan terdampak pada penduduk dan 34 kelurahan terdampak wilayah. Dari 34 kelurahan yang terkena bencana, 1 kelurahan hanya terkena wilayah pertanian saja sehingga berbeda. Jumlah penduduk yang terdampak sekitar 105 ribu dari sekitar 157 ribu penduduk kota Bima ini.
Sementara wilayah-wilayah yang tidak terkena dampak bencana banjir ini adalah di wilayah yang berada di atas gunung atau wilayah yang berada di ketinggian.
Rata-rata dari 34 kelurahan yang terkena banjir ini bervariasi, ada yang 100 persen terkena banjir ada yang 80 persen dan ada juga yang 30 persen dengan ketinggian air antara 50 cm hingga 3 meter, ujar Iksan.
Namun demikian, dari 2 kali banjir tersebut tidak ada korban jiwa baik meninggal maupun luka-luka. Memang ada yang luka, tapi saat pasca banjir atau saat membersihkan rumahnya akibat menginjak kaca pecah atau benda tajam lainnya, tukas Iksan.