:
Oleh Juliyah, Jumat, 16 Desember 2016 | 08:49 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 642
Jakarta, InfoPublik - Gempa yang terjadi di Pidie Aceh tak hanya menimbulkan kesedihan dan trauma, tetapi juga kemungkinan munculnya sejumlah penyakit yang berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan perlu diwaspadai.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan hingga Rabu malam, angka kasus ISPA, influenza dan diare sudah terjadi penurunan, namun ada penyakit lainnya yang berpotensi KLB yang perlu diwaspadai yaitu penyakit kulit dan demam yang tidak diketahui asalnya.
"Selain itu dengan tingginya kasus trauma terdapat potensi terjadinya tetanus. Untuk itu perlu dilakukan imunisasi Td," ungkap PKK dalam laporan yang disampaikan Kamis (15/12).
Kemenkes juga mengirimkan tim Rapid Health Assessment, Public Health Rapid Response Team (PHRRT) untuk membantu upaya recovery dini bagi korban gempa Aceh.
Dilaporkan, terdapat satu suspek campak dan berpotensi KLB karena cakupan imunisasi yang rendah. Terkait itu dilakukan upaya imunisasi campak dengan sasaran seluruh balita di wilayah gempa. Upaya tersebut dilakukan sejak 12 Desember lalu, dan hingga saat ini sebanyak 388 balita telah diimunisasi.
Pelayanan kesehatan saat ini pun terus diberikan, baik di RS maupun di lokasi pengungsian, deteksi dini penyakit, surveilans, pengendalian vektor, screening TB dan imunisasi campak pada balita di lokasi pengungsian.
Selain itu, dilakukan pemeriksaan kualitas air bersih, pemeriksaan makanan dan minuman dan promosi kesehatan, melakukan pendataan kelompok rentan dan assesment terkait kesehatan reproduksi dengan dukungan UNFPA.
Pos pelayanan kesehatan jiwa juga dibangun dan melakukan pyschological first aid di pengungsian. Kemenkes juga melakukan registrasi tenaga kesehatan (nakes) dan saat ini terdaftar sebanyak 372 nakes yang terdiri dari dokter spesialis, perawat dan sanitarian.
Sementara itu, Pusdalops BNPB dan Dinas Kabupaten menyebutkan, saat ini 102 orang dinyatakan meninggal dunia akibat gempa tersebut, diantaranya dari 96 korban yang ditemukan di Kabupaten Pidie Jaybaru 89 yang teridentifikasi, di Kabupaten Bieuren dua orang, dan di Kabupaten Pidie empat orang.
Terdapat 140 korban luka berat, 506 luka ringan, selain itu, terdapat kelompok rentan di Kabupaten Pidie Jaya berjumlah 7.445 jiwa dengan rincian 853 bayi, 2.753 balita, 359 ibu hamil, 175 ibu nifas, dan 3.305 lansia dengan total pengungsi mencapai 85.133.