Tiba di Bireun, Presiden Langsung Sapa Korban Gempa

:


Oleh Gusti Andry, Kamis, 15 Desember 2016 | 13:25 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Bireun, InfoPublik - Tiba di Bireun, Kamis (15/12), Presiden Joko Widodo langsung mengunjungi sejumlah lokasi pengungsian warga dan daerah terdampak gempa 7 Desember 2016 yang lalu.

Lokasi yang pertama didatangi adalah Posko Pengungsi Rhieng Blang di Halaman Masjid Istiqomah, Kecamatan Meureudu, Kabupaen Pidie Jaya. Di lokasi ini Presiden bertemu para pengungsi dan menyapa anak-anak yang menyambut kedatangannya dengan menyanyikan lagu berlirik:

Pak Jokowi siapa yang punya... Pak Jokowi siapa yang punya... Pak Jokowi siapa yang punya... Yang punya anak Indonesia.

Sebelumnya, setelah menempuh penerbangan dari Banda Aceh dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo tiba di helipad Lapangan Bola Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun, pukul 10.45 WIB. Presiden disambut oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Kantor Staf Presiden melaporkan tiga wilayah yang terkena dampak bencana gempa Pidie Jaya adalah Kabupaten Bireuen, Pidie Jaya dan Pidie. Di wilayah yang terkena dampak bencana gempa, Presiden direncanakan mengunjungi posko pengungsian, sekolah dan masjid.

Kunjungan kerja Presiden ke Aceh ini merupakan yang kedua dalam seminggu terakhir. Pada kunjungan kerja pertama setelah terjadi bencana gempa, Jumat, 9 Desember 2016, usai melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Besar Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh, Presiden mengatakan bahwa kunjungannya ke Aceh untuk memastikan penanganan bencana gempa dilakukan dengan baik.

"Pemerintah pusat akan berusaha sekeras-kerasnya untuk segera membangun kembali terutama fasilitas-fasilitas umum baik majelis, pondok pesantren, sekolah-sekolah dalam waktu yang secepat-cepatnya," ujar Presiden saat itu.

Tampak hadir pula dalam kesempatan tersebut Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khohifah Indar Parawansa, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Plt Gubernur Aceh Soedarmo.