:
Oleh H. A. Azwar, Sabtu, 10 Desember 2016 | 23:24 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 616
Jakarta, InfoPublik - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), hingga Sabtu (10/12) tercatat mencapat 101 orang.
Pada Jumat (9/12) kemarin, jumlah korban jiwa ada 100 orang. Karena ditemukan satu korban meninggal di Pidie atas nama Syahrul (23 thn), saat ini jumlah korban menjadi 101 orang, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB pada acara Konferensi Pers mengenai Penanganan Dampak Gempa 6,5 SR di Pidie Jaya bertempat di Ruang Lobi Lantai 1 Graha BNPB, Jl. Pramuka Kav. 38, Jakarta Timur, Sabtu (10/12).
Pada kesempatan tersebut, Sutopo menjelaskan, dari keseluruhan 101 jiwa, 92 korban meninggal diantaranya sudah teridentifikasi. Sementara korban luka-luka sebanyak 857 orang.
Jumlah pengungsi, saat ini mencapai 45.239 orang, antara lain 43.613 orang berada di Kabupaten Pidie Jaya dan 1.716 lainnya di Kabupaten Bireun, jelas Sutopo.
Sutopo menambahkan data pengungsi cenderung fluktuatif karena umumnya masyarakat kembali ke tempat tinggal masing-masing untuk melihat kondisi rumah pasca gempa yang terjadi pada Rabu (7/12) lalu.
Pagi harinya jumlah pengungsi menurun, karena mereka kembali ke rumah untuk membersihkan dan melihat rumah.Sementara sore ataumalam harinya kembali ke pengungsian, imbuhnya.
Mengenai kerugian materiil, Sutopo menyebut kerusakan paling banyak terjadi pada ruko dan rumah penduduk, yakni 157 ruko dan 11.668 rumah penduduk yang rusak.
Sarana dan prasarana lainnya yang mengalami kerusakan, antara lain 64 masjid, 88 mushalla, 7 unit meunasah, 5 unit kantor desa, 14.800 meter jalan lingkungan dan 55 unit jembatan.
Sebelumnya, BNPB telah memberikan bantuan makanan dan fasilitas tanggap darurat senilai Rp3,5 miliar yang dikirim dengan pesawat kargo dari Lanud Halim Perdanakusumah.