:
Oleh Juliyah, Sabtu, 10 Desember 2016 | 23:23 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 402
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan terus memantau serta menyampaikan laporan berkala dan telah mengirim Tim Rapid Health Assesment (RHA) untuk melakukan koordinasi lapangan dengan seluruh institusi terkait dan penilaian cepat kebutuhan kesehatan, bagi korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes menyebutkan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Pidie Jaya Aceh hingga Jumat, (9/12) sore berjumlah 104 orang. Adapun korban luka berat atau rawat inap mencapai 135 orang dan luka ringan atau rawat jalan berjumlah 589 orang dengan pengungsi mencapai 11.142 orang.
Dilaporkan saat ini pencarian korban masih terus dilakukan, dan sudah didirikan RS lapangan TNI, selain itu belum ada laporan mengenai kasus penyakit yang berpotensi KLB di lokasi kejadian. Namun secara fisik kualitas air bersih yang bersumber dari sumur gali di lokasi pengungsian kurang memenuhi syarat.
Selain itu, telah terbentuk klaster kesehatan tanggap darurat Gempa Pidie Jaya, organisasi kemasyarakatan dan LSM, PMI, MDMC, UNFPA telah bekerja memberikan pelayanan dibawah koordinasi klaster kesehatan, melakukan pemeriksaan kualitas air bersih, makanan dan minuman, pengendalian vektor, surveilans serta promosi kesehatan.
Kemenkes juga berkoordinasi dengan institusi terkait dalam upaya mendorong pemenuhan jamban keluarga di lokasi pengungsian, memobilisasi tenaga kesehatan jiwa ke lokasi pengungsian korban gempa.
Dilaporkan terdapat beberapa lokasi terdampak gempa diantaranya di kecamatan Meureudu, kecamatan Ulim, kecamatan Jangka Buaya, Bandar Dua, Meurah Dua, Bandar Baru, Panteraja dan Trienggadeng.