Presiden Perintahkan Bangun Kembali Pesantren Rubuh di Bireun

:


Oleh Gusti Andry, Jumat, 9 Desember 2016 | 20:12 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Bireun, InfoPublik - Presiden Joko Widodo menginstruksikan mulai Sabtu (10/12), proses pembangunan Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Aziziyah, Samalanga, Kabupaten Bireun, yang roboh terkena gempa, langsung dikerjakan. 

"Ini sudah kita lihat dan gedung Sekolah Tinggi Al-Aziziyah ini mulai besok akan segera dibersihkan dan akan dikerjakan oleh pemerintah. Setelah bersih langsung dibangun kembali," terang Presiden kepada para jurnalis seperti dikutip Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat (9/12).

Bangunan tersebut amat diperlukan oleh sekitar 3.000-an mahasiswa dan santri dalam kegiatan belajar mengajar. Presiden mengunjungi Lembaga Pendidikan Islam Ma'hadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Masjid Raya Samalanga Kabupaten Bireun itu mengingat pesantren ini salah satu yang tertua di Kabupaten Bireun. 

Dalam kunjungan itu, Presiden melihat langsung bangunan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Aziziyah, Samalanga, Kabupaten Bireun yang roboh terkena dampak bencana gempa bumi dengan kekuatan 6,5 SR di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh sekitar pukul 05.36 WIB, Rabu (7/12).

Pengerjaan pembangunan kembali gedung tersebut rencananya akan ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sementara untuk proses pembersihan puing reruntuhan sendiri akan ditangani oleh TNI.

"Jangan sampai pendidikan ini berhenti. Harus tetap berjalan. Insya Allah besok sudah dikerjakan dari TNI pembersihannya. Setelah itu langsung dimulai oleh PU (Kementerian Pekerjaan Umum)," ujarnya.

Sebelum berkunjung ke lokasi ini, Presiden mendatangi lokasi pengungsi di Masjid Al Munawwarah, Desa Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya.

Mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peninjauan tersebut Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Plt Gubernur Aceh Soedarmo.