Gempa 6,5 SR di Pidie Jaya Dipicu Aktivitas Sesar Aktif

:


Oleh H. A. Azwar, Rabu, 7 Desember 2016 | 09:25 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Pidie Jaya, InfoPublik - Gempa bumi di wilayah Kabupaten Pidie Jaya, pukul 05:03:36 WIB, dengan kekuatan 6,5 SR berpusat 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km, akibat aktivitas sesar aktif.

Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Berdasarkan peta tataan tektonik Aceh tampak bahwa di zona gempa bumi memang terdapat struktur sesar mendatar. "Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi Pidie Jaya dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault). Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa bumi ini adalah Sesar Samalanga-Sipopok Fault yang jalur sesarnya berarah barat daya-timur laut," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi, dalam siaran persnya, Rabu (7/12).

Hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI). Seluruh wilayah ini diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa bumi berupa kerusakan ringan seperti retak dinding dan atap rumah bergeser. Ini sesuai laporan sementara dari zona gempa bumi bahwa gempa bumi ini memang menimbulkan kerusakan di berbagai tempat.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan hingga pukul 5.30 WIB sudah terjadi gempa bumi susulan sebanyak 5 kali dengan kekuatan terbesar M=4,8. Tampak bahwa tren kekuatan gempa bumi susulan semakin kecil, sehingga masyarakat dihimbau agar tetap tenang, selanjutnya mengikuti arahan BPBA setempat dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sementara itu,  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan gempa bumi tektonik di wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh pada Rabu (7/12) ini tidak berpotensi tsunami. "Gempa tidak memicu tsunami," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Sutopo menambahkan, Posko BNPB telah mengkonfirmasi ke BPBD. “Dilaporkan gempa sangat kuat dirasakan selama 15 detik di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Pidie. Masyarakat panik dana berhamburan keluar rumah. Laporan sementara dari BPBD ada beberapa rumah dan bangunan roboh,” imbuh Sutopo.

Informasi yang diterima, dikatakan Sutopo bahwa, bangunan di Kecamatan Bandarbaru Kabupaten Pidie Jaya roboh. Sebuah rumah di perbatasan antara Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya yaitu di Kecamatan Gelumpang Tiga Kabupaten Pidie juga roboh dan menimpa penghuninya. Juga ada 1 orang luka, 10 ruko roboh, 4 rumah roboh, beberapa tiang listrik roboh di Pidie Jaya. Ada beberapa bangunan di Ulle Glee Kabupaten Pidie roboh. Sedangkan di Kabupaten Bireuen terdapat masjid yang rusak akibat gempa. “BPBD masih melakukan pendataan,” kata Sutopo.

Dijelaskannya, dengan pusat gempa dangkal dan sumber gempa berasal dari sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa bumi ini adalah Sesar Samalanga-Sipopok Fault yang jalur sesarnya berarah barat daya-timur laut diperkirakan bangunan tidak tahan gempa akan mengalami kerusakan.

"BNPB masih terus melakukan kajian dan koordinasi dengan BPBD. Tim Reaksi Cepat BPBD sudah berada di lokasi untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan pada masyarakat," jelas Sutopo.