Kerugian Banjir dan Tanah Longsor di Sukabumi Capai Rp 15 miliar Lebih

:


Oleh Astra Desita, Minggu, 13 November 2016 | 13:07 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 420


Sukabumi, InfoPublik - Bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Kamis, 10 November 2016, meluas hingga menerjang di sembilan kecamatan. Bencana tidak hanya di Sukabumi bagian selatan. Tapi kini bertambah dibeberapa titik Sukabumi bagian Utara. Diperkirakan warga yang tersebar di 23 desa menjadi titik lokasi bencana alam.
Bencana kini bertambah menjadi disembilan kecamatan menyebabkan 156 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 672 jiwa di Desa Cidolog, Kecamatan Cidolog terpaksa mengungsi. Mereka mengungi pasca rumah warga rusak berat akibat terendam banjir hingga dada orang dewasa.
Kendati tidak ada korban jiwa terdapai sebelas kendaraan roda empat hanyut terbawa banjir Bandang sungai Ciwaru. Tiga unit kendaraan lainnya sempat hanyut terbawa arus sungai.
“Mobil milik warga hanyut hingga jauh dari rumahnya akibat terseret banjir bandang. Sementara lebih dari delapan puluh unit kendaraan roda dua hanyut terendam,” kata Kepala Bagian Logistik dan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, Sabtu, (12/11).
Dari data petugas BPBD yang tersebar disejumlah kecamatan terinventarisir sebanyak 1.027 KK atau 4.7060 jiwa terpapar akibat bencana tanah bencana. BPBD memperkirakan kerugian bencana di Kecamatan Sagaranten, Kalibunder, Cibitung, Ciracap, Ciemas, Curugkembar, Cidadap, Cibadak dan Cidolog diperkirakan telah mencapai Rp 15 miliar lebih.
“Kerugian belum termasuk ratusan ekor ternak warga mati hanyut terbawa banjir bandang. Beruntung dalam kejadian banjir yang mengepung sembilan kecamatan tidak diperoleh laporan ada warga yang meninggal,” katanya.
Tapi untuk mengantisipasi bencana susulan, kata Usman Susilo, berbagai langkah antisipasi terus dilakukan. Tidak hanya menyiapkan berbagai peralatan bantuan darurat bencana. Tapi bantuan logistic telah disiagakan. “Bahkan ada sebagian logistik bantuan telah didistribusikan kepada korban bencana alam. Termasuk penyebaran bantuan naturan bagi warga yang mengungsi,” katanya.
Sementara Koordinator Lapangan (Korlap) Penanggulangan Darurat Bencana, Tri Mariam mengatakan warga yang mengungsi akibat bencana alam telah diungsikan ke sejumlah titik aman.
Bahkan sebagian besar warga kini telah mengungsi di sejumlah kerabat yang berada jauh dari titik lokasi bencana. “BPBD dan unsur dari dinas terkait telah menyediakan berbagai peralatan pengungsian. Bahkan telah menyediakan tenda-tenda pengungsian,” katanya.
Tri menegaskan tidak hanya mendirikan posko utama pengendalian bencana alam. Tapi telah menyediakan dapur untuk korban bencana alam. Hanya saja kebutuhan yang sangat mendesak untuk warga korban terpapar bencana alam sarana air bersih, dan genset.
“Begitupun mobil Damkar sangat dibtuhkan dititik lokasi bencana. Terutama untuk membersihkan material lumpur dan batu. Terutama diruas jalan yang tertimbun bencana tanah longsor,” katanya.
Selain itu, kata Tri Marian, warga yang terpapar banjir badang sangat membutuhkan bantuan segera kebutuhan dasar. Seperti pakaian, makanan, obat-obatan, makanan bayi/penambah gizi, peralatan mandi, selimut, dan matras.
“Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa unsur di pemerintahan Kabupaten Sukabumi maupun PMI dan Basarnas untuk memperoleh bantuan yang dibutuhkan korban,” pungkasnya.