BNP2TKI Bantu Pemulangan Korban TKI Tenggelam di Batam

:


Oleh H. A. Azwar, Kamis, 10 November 2016 | 17:56 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 702


Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid memastikan pemulangan baik korban selamat dan korban meninggal akibat kapal pengangkut TKI yang tenggelam di Perairan Batam pada Selasa, 2 November 2016 lalu.

Nusron menjelaskan, jumlah penumpang kapal kayu yang berangkat dari pelabuhan tradisional Senaru Kota Tinggi Johor, Malaysia, tersebut sebanyak 101 orang dengan rincian 98 orang merupakan TKI ilegal dan 3 orang anak buah kapal (ABK).

Jumlah korban yang masih dalam pencarian sebanyak 6 orang, Jumlah korban meninggal yang sudah dipulangkan sebanyak 21 orang, yang belum dipulangkan karena masih dalam proses identifikasi sebanyak 33 orang. Jumlah korban selamat yang sudah dipulangkan BNP2TKI bersama Pemprov NTB sebanyak 22 orang dan 1 orang ke Sumatera Barat. Jumlah korban selamat yang belum dipulangkan karena masih dalam proses administrasi 3 orang. Jumlah korban selamat yang dipulangkan Kemnaker sebanyak 12 orang, jelas Nusron dalam Jumpa Pers Kepala BNP2TKI dengan Awak Media di Kantor BNP2TKI, Jakarta, Rabu (9/10).

Nusron menyatakan, korban paling banyak, adalah TKI asal Nusa Tenggara Barat, yakni 34 orang. Dari jumlah tersebut, korban selamat sebanyak 25 orang, sedangkan 9 orang lainnya meninggal.

Selain dari NTB, korban berasal dari Provinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Lampung, dan Kalimantan Barat, kata Nusron.

Menurut Nusron, pihaknya telah membentuk Posko Bersama BNP2TKI dan menugaskan Sekretaris Utama dan Deputi Perlindungan serta Kepala BP3TKI Tanjung Pinang untuk melaksanakan segala upaya terbaik bersama pihak terkait di Batam, “BNP2TKI juga memberikan santunan bantuan biaya pemakaman,” ujar Nusron.

Guna tidak terulang kembali kejadian serupa, Nusron mengaku mengambil langkah-langkah dengan mendirikan layanan terpadu satu pintu (LTSP). “BNP2TKI mendirikan LTSP di daerah sumber TKI seperti di NTB, NTT, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kita juga mendirikan LTSP di daerah perbatasan di Nunukan, Batam, Tanjung Pinang dan Pontianak,” beber Nusron seraya menambahkan pihaknya juga memberikan edukasi melalui materi pembekalan akhir pemberangkatan (PAP).