Tim SAR Gabungan Perluas Areal Penyisiran Banjir Bandang

:


Oleh H. A. Azwar, Senin, 26 September 2016 | 07:32 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Tim SAR gabungan yag terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan, NGO, SKPD dan masyarakat masih terus mencari 20 korban hilang dari banjir bandang di Garut, Jawa Barat.

Penyisiran diperluas hingga wilayah Sumedang, dilakukan baik dari darat maupun sungai. Tim SAR gabungan mencari korban di kawasan Bojonglarang, Cimacan, Lapangan Paris, Waduk Jatigede dan Kampung Cusurat Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Minggu (25/9).

Kendala pencarian korban, menurut Sutopo, adalah luasnya wilayah yang terdampak banjir bandang. Tim SAR harus mencari korban yang tertimbun bekas bangunan dan lumpur. “Tidak semua lokasi dapat dijangkau alat berat sehingga pencarian dengan manual,” ujarnya.

Saat ini lanjut dia, lima alat berat dan delapan anjing pelacak dari Polda Jawa Barat dikerahkan. “Akses menuju lokasi terdampak juga sempit. Di sungai, kondisi aliran Sungai Cimanuk keruh karena sedimentasi tinggi. Tim SAR menyusuri sungai hingga Waduk Jatigede di Sumedang. Cuaca juga kurang bersahabat karena hujan sering turun,” imbuhnya.

Sementara itu, hingga Minggu (25/9) sore tercatat 33 orang korban tewas, 20 hilang, 35 menderita luka-luka dan 6.361 orang mengungsi. Pendataan sementara terdapat 2.049 rumah rusak yang meliputi 283 rumah hanyut, 605 rumah rusak berat, 200 rumah rusak sedang dan 961 rusak ringan.

Sutopo menjelaskan, masyarakat telah setuju untuk relokasi. Untuk itu, BNPB menurunkan tim melakukan perhitungan kerugian dan kerusakan alibat bencana untuk rencana penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca banjir nantinya.

Penanganan darurat terus dilakukan. Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD Garut dan BPBD Provinsi Jawa Barat dalam penanganan darurat, jelas Sutopo.

Kepala BNPB, Willem Rampangilei telah memerintahkan, BNPB dan BPBD agar pada saat terjadi bencana, kegiatan evaluasi tentang pencegahan dan mitigasi, tanggap darurat, dan persiapan rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan secara serempak. “Tidak dilakukan secara seri,” kata Willem.

Sementara, Kementerian PU Pera memobilisasi 2.000 unit bronjong untuk memperbaiki tanggul jebol. Beberapa jembatan dilakukan pengecekan struktur bangunannya. Tujuh mobil tangki air dan 17 hidran umum dikerahkan.

Kementerian Sosial telah menyerahkan 4.520 kg ikan mackerel. Dapur umum Dinas Sosial masih memasak 1.750 bungkus makanan siap saji setiap hari. Sedangkan dapur umum di Korem memasak 1.000 bungkus setiap hari dua kali.

PMI membantu dengan mengerahkan enam unit mobil tangki air, menyediakan stok darah, dan mendatangkan 10 dokter melayani kesehatan. Dinas Pendidikan Kabupaten Garut berusaha agar proses belajar mengajar dapat dimulai besok Senin, serta memberikan trauma healing. Bantuan dari NGO, dunia usaha dan masyarakat terus berdatangan.