Pengungsi Erupsi Gunung Sinabung Capai 9.318 Jiwa

:


Oleh Amrln, Kamis, 22 September 2016 | 08:51 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 714


Medan, InfoPublik - Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karo Matius Sembiring mengatakan jumlah pengungsi erupsi gunung Sinabung per tanggal 14 September 2016 mencapai 9.318 yang berasal dari sembilan desa di Sinabung dan tersebar di sembilan posko pengungsian.

"Ada sembilan posko yang menampung dari 9.318 jiwa , pengungsi gunung Sinabung ini berasal dari sembilan desa," kata Martius di Kabanjahe, Rabu (14/9).

Ditambahkannya, jumlah pengungsi tersebut  terdiri dari 2.592 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di sembilan posko pengungsi. Antara lain Posko Paroki G. Katolik Kabanjahe (297 KK), Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe (341 KK), Gedung GBKP Ndokum Siroga (77 KK), G. GBKP Simpang VI Kabanjahe (420 KK), Gudang Jeruk Surbakti/TK Surbakti (192 KK), BPPT Jambur Tongkoh (577 KK), Jambur Korpri (265 KK), Gudang Konco (263 KK), GPDI Ndokum Siroga (160 KK).

Selain itu, lanjut Martius, kesembilan desa asal ara pengungsi itu diantaranya Tiga Pancur, Sukanalu, Pintu Besi, Sigarang-Garang, Jereya, Kuta Rayat, kuta Gugung Dsn Lau Kawar, Mardinding, dan Kuta Tengah.

Ia memaparkan, BNPB sudah menyalurkan dana hibah sebesar 190,6 miliar untuk APBD Kabupaten Karo sejak Desember 2015 untuk penanganan pengungsi. Masing-masing Kepala Keluarga korban erupsi Sinabung mendapat bantuan sebesar Rp 110 juta yaitu untuk dana rumah Rp 59,4 juta dan dana untuk usaha pertanian Rp 50,6 juta.

"Karena dana tersebut masuk ke APBD Karo, maka mekanisme penganggaran dan pelaksanaan sepenuhnya menjadi kewenangan Pemkab Karo, dan BNPB memberikan pendampingan yang diperlukan pemda," ujarnya.

Relokasi Pengungsi

Relokasi mandiri tahap kedua bagi pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang direncanakan di Desa Nang Belawan Kecamatan Simpang Empat, segera  terealisasi di desa tersebut. Hal ini dikarenakan warga Desa tersebut sudah dapat menerima warga korban erupsi Sinabung di Desa mereka dengan senang hati, untuk empat Desa masing -masing warga Desa Berastepu, Gurukinayan, Gamber, dan Kuta Tonggal.

Kesepakatan itu tercapai setelah digelar runggun (musyawarah) dan dialog di lapangan terbuka yang akan diajdikan relokasi seluas sembilan hektare, antara warga sekitar dengan perwakilan relokasi mandiri pada Selasa, 13 September 2016. Dimana pada saat ini,  warga Desa Nang Belawan berjumlah  317 Kepala Keluarga (KK) dan akan bertambah lagi 400 KK maka berjumlah 717 KK nantinya.

Turut hadir langsung dalam pertemuan itu Bupati Karo Terkelin Brahmana SH, Dandim 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu, PLH Kapolres Karo AKBP Rio Nababan SIK, Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang. Plt BPBD Matius Sembiring, Kepala Dinas PUD Ir Paten Purba serta SKPD lainnya di lingkungan Pemkab. Karo. Begitu juga dengan sejumlah tim  Kelompok Kerja (Pok­ja) re­lokasi mandiri.

Dalam keterangan tertulisnya, Dandim 0205/TK yang juga menjabat Komandan Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Sinabung Letkol Inf. Agustatius Sitepu mengapresiasi, dan bangga adanya runggun untuk mencapai kesepakatan dalam pelaksanaan relokasi mandiri. “Kalau ada kesepakatan dengan warga Desa Nang Belawan tentu pelaksanaan relokasi mandiri di desa ini akan lancar. Pemerintah tinggal  memfasilitasi,” ungkapnya.

Menurutnya, permintaan dari warga Desa Nang Belawan, adalah hal yang wajar  agar di desa ini semakin maju, dan kesejahteraan rakyat semakin meningkat. “Diharapkan tidak ada lagi kejadian – kejadian yang terulang seperti yang dulu dalam pelaksanaan relokasi mandiri. Lepaskan segala kepentingan pribadi tapi bagaimana memikirkan untuk manusiawi,” katanya.

“Kita sudah menggelar musyawarah desa bersama elemen masyarakat. Pada prinsipnya, kami menyetujui rencana relokasi pengungsi di desa kami dijadikan relokasi mandiri. Masyarakat kita sangat senang menyambut kehadiran pengungsi di sini, asalkan mereka dapat memahami, dan mengikuti kearifan lokal, dan budaya disini. Intinya kami siap menerima pengungsi yang akan direlokasi di desa kami,” kata warga sekitar.