:
Oleh H. A. Azwar, Selasa, 2 Agustus 2016 | 19:15 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K
Jakarta, InfoPublik - Pendataan dampak gempa berkekuatan 5,7 SR di kedalaman 22 km (sebelumnya BMKG menginformasikan 5,6 SR di kedalaman 18 km) dengan pusat gempa 63 km barat laut Kabupaten Dompu NTB, Senin (1/8) pukul 06.40 WIB terus dilakukan.
Data sementara terdapat 682 unit rumah rusak yaitu 91 rumah rusak berat (RB), 85 rumah rusak sedang (RS), dan 516 rumah rusak ringan (RR). Selain itu gempa menyebabkan 4 orang luka ringan, bangunan fasilitas umum 6 rusak berat, 11 rusak sedang dan 10 rusak ringan, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (2/8).
Sutopo menambahkan, wilayah yang mengalami kerusakan terdapat di enam desa meliputi Desa Nangamero, Kadindi Barat, Pekat, Calabay, Kadindi Timur, Karumbu, Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB).
Upaya penanganan darurat masih dilakukan baik unsur Kecamatan, Polsek, Koramil, Puskesmas di Kecamatan Pekat bergotong royong membersihkan/menolong masyarakat setempat. BPPD Kabupaten Dompu dan Unsur SKPD melakukan pendataan dan memberikan bantuan makanan siap saji. Posko dan dapur umum telah didirikan.
Rapat koordinasi Lapangan dipimpin oleh Wakil Bupati Dompu dihadiri oleh Kapolres, Dandim, BPBD Dompu, Disos Dikes dan unsur Kecamatan Pekat. Telah disalurkan ke masyarakat 150 dus mie instan dan 1.150 kg beras.
Sementara itu aktivitas Gunung Rinjani dengan puncak kawah Barujari tetap normal. Tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik dan kegempaan. Tidak ada erupsi susulan setelah sebelumnya meletus mengeluarkan abu vulkanik. Bandara Internasional Lombok juga sudah beroperasi normal sejak Selasa (2/8) pukul 08.00 WITA. Otoritas bandara telah membersihkan abu vulkanik di bandara dan aktivitas penerbangan telah normal kembali.
