:
Oleh H. A. Azwar, Senin, 25 Juli 2016 | 17:49 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K
Jakarta, InfoPublik - Empat desa di Kecamatan Labuan dan dua desa di Kecamatan Carita mengalami banjir bandang akibat hujan deras yang disertai dengan air laut yang pasang pada Minggu, 24 Juli 2016 sekitar pukul 21.00 WIB.
Keempat desa tersebut yakni Desa Teluk, Desa Cigondang, Desa Labuan, Desa Kalang Anyar. Sementara dua desa di Kecamatan Carita yaitu Desa Sukajadi dan Desa Carita Kampung Cengkara.
Hujan deras menyebabkan longsor di perbukitan kemudian terjadi banjir bandang. Namun pada saat bersamaan air laut pasang sehingga banjir menggenangi permukiman setinggi 50-150 cm.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, pada saat kejadian beberapa mobil yang melintas di Jalan Raya Carita Labuan Km 9 Desa Sukajadi, Kecamatan Carita terjebak lumpur setinggi 50 cm.
Empat penumpang mobil ditemukan meninggal dunia, diduga keracunan gas monoksida (CO) akibat kendaraan tetap dihidupkan saat terjebak dalam longsor dalam waktu yang cukup lama. Korban ditemukan saat kendaraan masih dalam keadaan hidup, kata Sutopo, Senin (25/7).
Dikatakannya, ke-4 korban adalah satu keluarga yaitu Evi Lutfiah (41), Ahmad A. Yani (52), Syarifatul Ginayah (18), dan M. Fahri (6). “Korban baru bisa dievakuasi sekitar Senin (25/7) pagi setelah mengerahkan empat unit alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor dari Gunung Asepan,” kata Sutopo.
Akibat banjir, sebanyak 285 KK atau 988 jiwa terdampak langsung oleh banjir yaitu di Kampung Kebon Cau sebanyak 37 KK atau 142 jiwa. Di Kampung Pangeseupan Timur sebanyak 26 KK atau 138 jiwa, di Kampung Pangeseupan Barat sebanyak 57 KK atau 161 jiwa.
Selain itu di Kampung Masjid Barat 28 KK atau 142 jiwa, di Kampung Masjid Timur 32 KK atau 176 jiwa, di Kampung Muncang 17 KK atau 67 jiwa, dan di Kampung Pasar Baru ada 38 KK atau sebanyak 162 jiwa.
Saat ini, BPBD Kabupaten Pandeglang bersama TNI, Polri, BPBD Provinsi Banten, Muspida, Muspika, relawan dan Dinas terkait melakukan pendataan dan melakukan evakuasi warga. Dapur umum dan posko telah didirikan. Empat alat berat dikerahkan untuk membersihkan lumpur. “Hingga saat ini sebagian banjir telah surut. Lumpur masih dalam pembersihan. Sebagian jalan masih ditutup,” tukas Sutopo.