BNPB Serahkan Rp350 Juta Tangani Banjir Longsor Sangihe

:


Oleh H. A. Azwar, Jumat, 24 Juni 2016 | 09:44 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Upaya penanganan darurat akibat banjir, longsor, gelombang pasang dan cuaca ekstrem masih dilakukan di Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara.

"BNPB menyerahkan bantuan dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat Rp350 juta yang diterima Bupati Kepulauan Sangihe," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (24/6).

Sutopo menyatakan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB dipimipin Direktur Tanggap Darurat BNPB telah berada di lokasi bencana sejak Rabu (22/6) untuk mendampingi BPBD, melakukan kaji cepat dan memberikan bantuan siap saji serta melakukan peninjauan ke lokasi pengungsian dan daerah terdampak bencana.

BPBD Provinsi Sulawesi Utara telah menyalurkan bantuan logistik dan peralatan. BPBD Kep Sangihe bersama TNI, Polri, SAR, SKPD, dan lainnya melakukan penanganan pengungsi, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi dan warganyg terdampak, dan pembukaan akses jalan.

Menurutnya, kebutuhan mendesak saat ini adalah kebutuhan dasar pengungsi, seperti, dapur umum, air bersih, wc darurat, manajemen pengungsian, penggalian longsoran yang menimbun korban jiwa, pembukaan akses jalan, normalisasi alur sungai, perbaikan sarana air bersih dan perbaikan jaringan listrik.

Bencana banjir dan longsor menimpa 6 kecamatan yakni Kecamatan Tahuna, Tahuna Barat, Tahuna Timur, Manganitu, Kendahe, Tamoko, Manganitu Selatan dan Tatoareng di Kabupaten Sangihe pada 20 s.d 21 Juni 2016. Dampak yang ditimbulkan 5 orang tewas, 2 orang hilang, dan kerusakan rumah dan infrastruktur senilai Rp57 milyar.

Adapun kerusakan perumahan, menurut Sutopo, meliputi 44 unit rumah rusak berat, 116 unit rumah rusak sedang, dan 49 unit rumah rusak ringan. Sementara, kerusakan infrastruktur meliputi rusaknya dasar jembatan 2 unit dan jalan sepanjang 1 km sehingga mengakibatkan 5 kampung dan 3 kecamatan terisolir. Sarana pendidikan dan fasilitas umum yang rusak 7 unit dan kerusakan perkebunan dan pertanian lebih kurang 10 ha.

"Pengungsi sebanyak 610 jiwa ditampung di 2 lokasi, gereja Imanuel dan SD Kolngan Beha. Pendataan dampak bencana masih dilakukan," ujar Sutopo.