:
Oleh H. A. Azwar, Minggu, 1 Mei 2016 | 18:35 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 686
Jakarta, InfoPublik - Penanganan darurat banjir bandang dan longsor yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi terus dilakukan.
"Bupati Merangin telah menetapkan perpanjangan masa tanggap darurat hingga 9 Mei 2016," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Sabtu (30/4).
Menurutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Merangin bersama BPBD Provinsi Jambi, TNI, Polri, SKPD, relawan dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat.
Lokasi Bencana berada di lokasi Kecamatan Tabir Barat, Kecamatan Sungai Manau, Kecamatan Tabir Ulu, Kecamatan Tabir, Kecamatan Tabir Ilir dan Kecamatan Tabir Timur Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Sutopo menjelaskan, banjir terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi sejak tanggal 24 April 2016 di wilayah Kabupaten Merangin bagian Hulu menyebabkan meluapnya sungai anak-anak sungai Batang Tabir sejak jam 21.30 WIB dan merendam perumahan di sepanjang DAS sungai tersebut dengan ketinggian antara 1 - 2 meter.
Dampak di 6 Kecamatan, 23 Desa. Korban jiwa 1 meninggal Dunia (hanyut), 1 luka ringan (dipatuk ular), 9 rumah hanyut , 32 rusak berat, 7 rusak sedang, 2.820 rumah terendam, 23 Sekolah, 23 Sarana Ibadah, 10 Sarana Kesehatan, 10 Fasum, 2 jembatan, 3.168 Meter Jalan, 2 Box Culvert, 146 m bronjong, 1 PLTMH, 238 Ha Sawah, 24,5 ladang, 8 Kendaraan, 137 ekor ternak, 11 Kolam dan 2.000 Meter Saluran Air Bersih.
Upaya yang telah dilakukan dengan ,enurunkan tim reaksi cepat BPBD dan melakukan evakuasi, penanganan darurat diikuti dengan pendataan. Gubernur, Bupati, beserta aparat terkait telah meninjau lokasi bencana, pencarian korban tenggelam, memberikan bantuan beras dan Logistik (Peralatan Dapur, Kesehatan Keluarga, Kids Ware, Sandang, Selimut, Matras, Karung dan Kompor Bio Gas), mendirikan tenda pengungsi untuk warga terdampak.
Kondisi saat ini air sudah surut, warga sudah kembali ke rumah masing-masing, warga yang rumahnya hanyut sementara ditampung di rumah kerabatnya.