Tim Kesehatan Disiagakan di Venue Paralayang

:


Oleh lsma, Rabu, 29 Agustus 2018 | 09:34 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Bogor, InfoPublik - Sebagai tuan rumah penyelenggaraan pesta olah raga terbesar se-Asia, Asian Games 2018, Indonesia tidak hanya harus mampu menyediakan sarana pertandingan olahraga yang memadai, juga harus didukung dengan kesiagaan layanan bidang kesehatan yang optimal.

Selama penyelenggaraan Asian Games, sebanyak 1.805 tenaga kesehatan terlatih dari berbagai disiplin ilmu, antara lain dokter umum, dokter spesialis (penyakit dalam, mata, patologi klinik, radiologi, emergency medicine, dan ortopedi sport), perawat, fisioterapi, apoteker, dokter gigi, analis medis, rekam medis, dan tenaga kesehatan lainnya.

Cabang olahraga yang dipertandingkan pada Asian Games 2018 salah satunya adalah Paragliding atau Paralayang. Pertandingan cabang olahraga ini diadakan di kawasan Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat. Di venue paragliding inipun telah disiagakan Tim Kesehatan.

PIC Medical Service-West Java DR. drg. Marion, MEpid mengatakan bahwa masalah kesehatan dapat terjadi di dalam maupun di luar pertandingan, dapat dialami kapan saja baik oleh para atlet, official, panitia, supporter bahkan siapa saja.

"Untuk itu, sebagai langkah antisipasi, di sekitar daerah venue paralayang kami telah menyiagakan Pos Kesehatan serta sejumlah rumah sakit sebagai rujukan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya RSUD Ciawi," kata Marion saat diwawancarai InfoPublik, di Puncak, Bogor, Selasa (28/8).

Petugas Kesehatan Bersiaga di Pos Kesehatan Venue Paralayang

Menurutnya, penanganan kecelakaan atlet Asian Games saat bertanding menjadi hal yang sangat penting mengingat setiap atlet adalah perwakilan dari negara-negara di Asia. Suksesnya penanganan kecelakaan salah satunya ditentukan oleh Standard Operating Procedure (SOP) yang ditetapkan.

Ditambahkannya, tenaga kesehatan yang disiagakan disini ditentukan dengan kebutuhan dan jenis cabang olahraga.

"Karenanya di Pos Kesehatan venue paralayang, tim kesehatan yang disiagakan terdiri dari sembilan dokter umum, satu dokter Specialis Emergency Medic, dan 16 perawat," jelas Marion.

Ia mengungkapkan, anggota tim kesehatan itu merupakan gabungan dari Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Jawa Barat, Diskes Kota Depok, RS TNI AD Dustira Cimahi, RS Sariningsih.

Selain itu, tim kesehatan juga mendapatkan bantuan dari Basarnas saat melakukan evakuasi dan bantuan dari Atlas Medical Pioneer (AMP) yang merupakan organisasi pecinta alam dari Fakultas Kedokteran Umum Universitas Padjadjaran.

"Untuk mengevakuasi pasien jika ada yang dalam keadaan darurat, di venue ada dua unit ambulance yang standby, Basarnas juga menyiagakan satu helikopter," ujarnya.

Helikopter Basarnas

Menurutnya, untuk membantu atlet agar selalu dalam keadaan fit, selain di venue paralayang, pihaknya juga membuka ruang kesehatan di hotel-hotel tempat atlet menginap.

"Alhamdulillah, sejauh ini masih lancar-lancar saja, meskipun tim kita sudah siap di lapangan, kita berharap tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan," kata Marion.