[SIARAN PERS] Punya Ikatan Kuat dengan Sang Pendamping, Sprinter Arianti Persembahkan Medali Emas

:


Oleh Elvira, Senin, 1 Agustus 2022 | 17:33 WIB - Redaktur: Elvira - 163


Siaran Pers Kominfo Newsroom

1 Agustus 2022

Ikatan Kuat dengan Sang Pendamping, Sprinter Arianti Persembahkan 
Medali Emas
 bagi Indonesia

 

Solo, Kominfo Newsroom – Berkat latihan secara keras, ditambah ikatan yang kuat dengan pendampingnya, sprinter Ni Made Arianti yang turun di nomor 100 meter putri T12 (kerusakan pengeliatan) sukses meraih emas di ASEAN Paragames 2022.

Arianti menjadi yang tercepat setelah meraih waktu 13,7 detik pada perlombaan di Stadion Manahan, Solo, Senin (1/8/2022).

Usai pertandingan, Ia mengakui bahwa sesungguhnya nomor T12 merupakan kategori baru untuknya. Sebelumnya Arianti turun di klasifikasi berbeda. Maka saat turun di kelas ini, Arianti yang memiliki kerusakan pengelihatan pun mendapatkan pendamping, yakni Bayu Aji Laksono.

Dua bulan dia mempersiapkan diri bersama Bayu. Tekadnya hanya satu, memberikan yang terbaik bagi bangsa. Berlatih di kelas baru diakuinya tidak mudah. Untuk itu, sang pendamping, Bayu, berinisiatif untuk lebih memperhatikan Arianti. Selama dua bulan ia berlatih di pagi dan sore.

Dua bulan dirasakan keduanya cukup membangun ikatan. Karena perhatian Bayu, maka Arianti pun mempercayakan hal-hal teknis yang dikatakan Bayu sebagai pemandunya, terutama dalam hal teknis berlari.

Perasaan senang dan bahagia tidak bisa disembunyikan oleh Arianti, sesaat setelah mengetahui dirinya menjadi yang tercepat. Dirinya melonjak gembira dan langsung memeluk pemandunya. Keduanya langsung menyematkan Bendera Merah Putih dipunggungnya. Senyum lebar tidak lepas dari wajah Arianti.

Meski telah berlatih dan menjaga kondisi fisik, Aryanti mengaku sesungguhnya sebelum bertanding tidak dalam kondisi terbaiknya, karena punggung kaki kirinya sempat sobek saat pra-lomba. Hal inilah yang membuatnya tak menyangka telah mendapatkan hasil yang maksimal, dengan kondisi yang tidak 100 persen.

"Sebenarnya deg-degan saat akan tampil. Karena saya tidak dalam kondisi terbaik, kaki belum fit dan ini kali pertama lari di kelas ini pakai guide dan ternyata bisa," ujarnya bahagia.

Bagi Arianti, peran Bayu untuknya sangat besar. Karena saat turun di kelas berbeda tanpa pendamping, dia mengaku belum bisa mencatatkan hasil maksimal. Sementara bersama pendamping, justru dia bisa menghasilkan emas.

"Saya sama mas Bayu kebetulan memiliki kebiasaan yang sama. Jadi di luar lapangan bisa bagus komunikasinya. Apalagi dia memberikan perhatian yang bagus, jadi kalau butuh apa-apa selalu dibantu dan dia juga membantu saya dalam latihan teknik. Dia membimbing saya. Seperti saat kaki saya sakit, dia menyemangati saya pasti bisa," ungkapnya.

Mendapatkan emas di nomor 100 meter, Arianti pun termotivasi untuk bisa mendapatkan hasil yang sama di dua nomor lainnya yang dia ikuti, yakni 200 meter dan 400 meter T12. Meskipun, di nomor-nomor menengah kelasnya akan digabung dengan kelas T13 hingga persaingan akan lebih ketat.

“Karena di gabung nanti kelasnya, bisa dengan kelasnya Putri Aulia (T13) atau dengan kelas lainnya dengan klasifikasi serupa. Karena ini bukan spesialis kelasnya, dan secara persaingan lawan juga lebih berat,” kata Bayu menambahkan.

Emas pertama tim renang Indonesia 

Perasaan serupa diungkap atlet pararenang, Aris Wibawa, saat mempersembahkan emas pertama bagi tim renang Indonesia.

Bertanding di venue kolam renang Jatidiri, Semarang, Senin 1 Agustus 2022, atlet asal Jepara itu menjadi yang terdepan di nomor Men 100 LC meter Breaststroke SB 7 atau gaya dada 100 meter. Aris Wibawa mengukir waktu 1 menit 34 detik.

"Senang sekali, sesuai target pelatih di nomor saya," ujar Aris Wibawa usai penyerahan medali emas.

Aris menambahkan perolehan medali emas pertama cabang renang ini dipersembahkan kepada Indonesia yang akan berulang tahun ke-77. "Medali ini saya persembahkan kepada Indonesia yang akan berulang tahun," ungkapnya.

Meski begitu, Aris mengaku belum puas dengan catatan waktunya. "Kalau untuk catatan waktu belum terlalu puas, masih bagus di Singapura daripada sekarang, target waktu sebetulnya di bawah 1,33 tadi 1,34, tapi tetap disyukuri," kata Aris yang sudah melakukan persiapan selama setahun ini.

Dia pun masih akan bertanding di dua nomor lain yakni 50 gaya dada dan 50 gaya bebas pada Senin, 1 Agustus 2022. Ia optimis akan kembali meraih emas di nomor berikutnya.

"Saya ikut di tiga nomor, masih ada 50 gaya dada sama 50 gaya bebas, semoga salah satunya target emas bisa tercapai," jelasnya.

 

Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo – Usman Kansong  (0816785320).

Dapatkan informasi lainnya di https://infopublik.id

Unduh foto lainnya di //k-cloud.kominfo.go.id/index.php/s/T8iRcfeTzFiiQsc

 

Foto: Pelari Indonesia Amalia Nilam Tira (kanan) beradu cepat dengan pelari Kamboja Souliphone Vongdala (kiri) pada nomor lari 100 meter putri T13 ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (1/8/2022). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.