Kemendikbud Beri Bantuan Program Revitalisasi Pendidikan Kejuruan untuk 219 SMK

:


Oleh Astra Desita, Rabu, 25 April 2018 | 12:20 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan bantuan Program Revitalisasi Pendidikan Kejuruan kepada 219 Sekolah Menengah Kejuruan, sebagai wujud menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2016, tentang Revitalisasi SMK untuk Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

"Terdapat 15 jenis bantuan yang diberikan," kata Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud Hamid Muhammad, saat memberikan laporan Program Pemberian Bantuan Revitalisasi 219 SMK di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (25/4).

Bantuan tersebut yakni bantuan Pembinaan Pengelolaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi diberikan kepada 219 SMK, bantuan Teaching Factory diberikan kepada 105 SMK, bantuan Technopark diberikan kepada 31 SMK, bantuan Pengembangan SMK Pariwisata diberikan kepada 47 SMK.

Selain itu bantuan Pengembangan SMK Kelautan diberikan kepada 25 SMK, dan bantuan Pengembangan SMK Pertanian diberikan kepada 32 SMK, bantuan Pelaksanaan Pemasaran Tamatan (Job Matching) diberikan kepada 6 SMK. Bantuan Pelaksanaan Kelas Industri diberikan kepada 18 SMK, bantuan Pengembangan SMK Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah diberikan kepada 75 SMK.

Selanjutnya, kata Hamid, bantuan Pengembangan SMK di Kawasan Industri Nasional/Kawasan Ekonomi Khusus diberikan kepada 15 SMK. Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) diberikan kepada 7 SMK, bantuan Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) diberikan kepada 147 SMK, bantuan Peralatan Praktik Kompetensi Kerja diberikan kepada 90 SMK, bantuan Pembangunan Perpustakaan diberikan kepada 7 SMK, dan bantuan Rehabilitasi Gedung SMK diberikan kepada 25 SMK. 

Menurut Hamid bantuan yang diberikan kepada SMK tersebut merupakan hasil analisa kebutuhan dari masing-masing sekolah yang diajukan melalui Aplikasi Takola. Dengan begitu diharapkan dari masing-masing sekolah yang mendapatkan bantuan dapat mengoptimalkan layanan pendidikan kejuruan untuk menghasilkan lulusan yang dapat diserap pasar kerja.

Pemberian bantuan Revitalisasi SMK tersebut ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud, dan kepala sekolah penerima bantuan. Selain dilakukan penandatanganan nota kesepahaman, juga dilakukan bimbingan teknis sekolah sasaran pelaksana program Revitalisasi SMK tahun 2018 yang telah dilakukan pada pada hari ini.

Pembicara dalam bimbingan teknis tersebut adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy; Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad; Staff Ahli Bidang Pembangunan Karakter Arie Budhiman; Ketua Satgas Revitalisasi Vokasi Waras Kamdi; Direktur Pembinaan SMK M Bakhrun; dan Direktur Pembinaan Guru Dikmen Sri Renani Pantjastuti.

Pada program Revitalisasi SMK, Kemendikbud juga melakukan sinergi antar unit pelaksana teknis (UPT) terdiri dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), juga Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bidang Kelautan, Perikanan, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK), dan Seameo Biotrop.

Sinergi tersebut dilakukan untuk memberikan pendampingan kepada 219 SMK sesuai dengan bidang keahlian yang direvitalisasi. SMK tersebut terdiri dari 33 SMK Bidang Agribisnis dan Agroteknologi, 25 SMK Bidang Kemaritiman, 47 SMK Bidang Pariwisata, 29 SMK Bidang Seni dan Industri Kreatif, dan 85 SMK Bidang Pendukung Prioritas Pembangunan.