Indonesia Akan Menguasai 25 Persen Pasar e-Commerce di Asia Tenggara

:


Oleh Irvina Falah, Senin, 16 April 2018 | 21:34 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 312


Jakarta, InfoPublik - Untuk memasuki era Revolusi Industri 4.0 perlu dukungan kondisi perekonomian yang baik. Dan saat ini, perekonomian Indonesia, semakin hari semakin menunjukan perbaikan secara bertahap. Hal itu terlihat dengan banyaknya penilaian yang terus meningkat di dunia internasional.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Leonard Tampubolon dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (Dismed FMB9) dengan tema "Indonesia Siap Menuju Revolusi 4.0" di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Senin (16/4/2018).

Dengan sejumlah upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat. 

“Ekspor kita tumbuh 9 persen. Sektor industri juga terus mengalami peningkatan secara pesat. Tak hanya itu, sejumlah perbaikan ekonomi pun terus dikebut dan hasilnya pencapaian pembangunan infrastruktur yang begitu besar di sejumlah wilayah di tanah air,” papar Leonard.

Sejumlah infrastruktur yang terus dikebut, menurut Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas adalah bandara, jalan tol, jalan baru, perlintasan kereta api, dan lainnya.

“Dan pembangunan vital di setiap daerah juga terus ditingkatkan untuk membangkitkan iklim perekonomian di wilayah tersebut,” ujar Leonard. 

Yang paling menarik, menurut Leonard, sejumlah peringkat Indonesia di internasional terus meningkat. Salah satunya adalah ease of doing bussines (EoDB/Kemudahan berusaha).

“Kita (pemerintah) upayakan ke depan penilaian dan rangking Indonesia di dunia internasional akan terus meningkat. Karena, sejumlah lembaga tingkat dunia pun menyatakan Indonesia diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan di bidang ekonomi,” jelas Leonard.

Sementara, lanjut Leonard, perekonomian Indonesia pada 2019 juga diprediksi akan tumbuh secara stabil. Salah satu faktornya adalah pertumbuhan ekonomi domestik yang tetap terkendali.

“Kalau dilihat secara detil, memang iklim investasi menjadi salah satu sumber pertumbuhakan ekonomi yang signifikan. Pertanian dan perdagangan menjadi sektor yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” papar Leonard.

Secara menyeluruh, menurut Leonard, sasaran makro pembangunan di antaranya menekan tingkat kemiskinan yang saat ini satu digit, rasio gini yang semakin baik, dan IPM yang terus meningkat serta tingkat pengangguran terbuka yang semakin kecil.

“Kondisi ekonomi kita untuk sampai tahun 2019 diprediksi tetap stabil, bahkan akan terus membaik. Selanjutnya, diharapkan daya saing manusia Indonesia akan terus meningkat yang berdampak langsung pada produktifitas tenaga kerja yang juga ikut meningkat,” ulas Leonard.

Seperti diketahui, komposisi ekspor Indonesia homogen dan masih didominasi oleh hasil alam. Keragaman dan kompleksitas ekspor Indonesia tetap harus ditingkatkan untuk bisa bersaing di dunia internasional.

Salah satunya, pengembangan produk Indonesia dilakukan secara bertahap agar terus berkembang sehinga menjadi produk ekspor yang berkualitas dan berdaya saing. Dalam hal ini, menurut Leonard, industri 4.0 menjadi sebuah peluang yang signifikan untuk Indonesia.

“Tantangannya, Indonesia perlu penguatan informasi dan komunikasi teknologi. Perkembangan teknologi demikian cepat, beriringan dengan percepatan ekonomi. Indonesia harus mempu mengejar. Sehingga bisa memberikan peluang ekonomi yang besar, untuk saat ini dan yang akan datang,” papar Leonard.

Industri pengolahan, lanjut Leonard, menjadi salah satu yang memiliki peluang terbesar dari yang lain. Bahkan, diprediksi Indonesia akan memiliki 25 persen pasar e-commerce di Asia Tenggara. “Peran pemerintah adalah menyiapkan regulasi dan infrastruktur yang dibutuhkan,” ujarnya. 

Sementara, agenda reformasi ekonomi akan terus mengembangkan konsep pembangunan indutri, isu strategis manufaktur, iklim usaha dan investasi serta nilai tambah. “Dari awal, industri menjadi salah satu sektor yang diprioritaskan sehingga Indonesia bisa menjawab tantangan dan siap untuk menuju revolusi industri 4.0,” tegas Leonard. 

Selain Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Leonard Tampubolon, hadir juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, dan Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) Bambang Satrio Lelono.

Kegiatan FMB 9 juga bisa diikuti secara langsung di: www.fmb9.id, FMB9ID (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID (Youtube). (*)