Frontage Road Surabaya-Sidoarjo Ditarget Tersambung pada 2019

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Senin, 29 Januari 2018 | 08:02 WIB - Redaktur: Kusnadi - 288


Surabaya, InfoPublik - Akses infrastruktur jalan dari dan ke Surabaya-Sidoarjo, terus terkendala volume kendaraan yang kian bertambah setiap tahun. Meski fasilitas sudah ditambah dengan adanya frontage road di sisi timur dan barat sepanjang Jalan Jenderal Ahmad Yani di Surabaya, namun kendala kemacetan masih terus terjadi. Terutama di jam-jam sibuk pagi dan sore. Salah satu pemicunya, banyaknya masyarakat pengguna yang berdomisili di Sidoarjo namun bekerja di Surabaya. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Kabupaten Sidoarjo Sigit Setyawan, Jumat (26/1) mengatakan, butuh solusi terintegrasi yang melibatkan kedua daerah agar kesulitan itu bisa diredam. Kampanye penggunaan transportasi massal yang masif dilakukan, belum cukup mengurangi kepadatan kendaraan. Namun volume itu diprediksi bakal berkurang mulai tahun ini seiring rencana pengerjaan proyek frontage road di kawasan Sidoarjo. 

"Sekarang sudah masuk tahap pembebasan lahan yang ditarget rampung akhir 2018. Masih ada yang membuat tahapan pembebasan tanah terkendala, terutama di sisi barat," katanya. 

Kendala itu terkait status tanah yang akan dibebaskan. Karena ada sebagian milik pribadi, perusahaan dan TNI AL.

"Namun dari 31 perusahaan pemilik lahan, 11 di antaranya bersedia menghibahkan lahannya untuk proyek frontage road. Sisanya masih belum, termasuk yang milik warga dan TNI AL," ujar Sigit melalui pesan whatsapp ketika dihubungi reporter JNR. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo menyikapi kendala ini, terus melakukan pendekatan kepada pemilik lahan yang dilewati proyek frontage road. Sedangkan untuk TNI AL karena menyangkut institusi negara, pihaknya tambah Sigit sudah mengajukan berkas pembebasan ke Mabes TNI.

"Rencana frontage Sidoarjo sepanjang 9,2 km. Kami berharap semua pihak mendukung proyek ini karena manfaatnya sangat besar untuk kelancaran akses transportasi ke Surabaya," tutupnya. 

Setelah tuntas, pengerjaan proyek akan dilakukan pada 2019. Diharapkan pada akhir tahun sudah bisa dimanfaatkan masyarakat yang saat ini memang harus bersabar ketika melewati beberapa titik kemacetan di Sidoarjo. Yang terparah di antaranya ada di Flyover Waru, Bundaran Aloha dan Perempatan Gedangan.(MC Diskominfo Prov Jatim/non-ren/Kus)