Wapres Jusuf Kalla Serahkan Penghargaan Paramakarya 2017 Bagi 30 Perusahaan

:


Oleh H. A. Azwar, Jumat, 8 Desember 2017 | 21:17 WIB - Redaktur: Juli - 605


Jakarta, InfoPublik - Sebanyak 30 perusahaan dari berbagai daerah mendapatkan penghargaan Paramakarya 2017. Penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla didampingi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri pada acara Penganugerahan Paramakarya Tahun 2017 di Gedung Serba Guna Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Jakarta, Jumat (8/12). 

Paramakarya merupakan penghargaan pemerintah kepada perusahaan yang berhasil meningkatkan dan mempertahankan produktivitasnya selama 3 tahun berturut-turut. Perusahan-perusahaan yang meraih penghargaan memiliki produktivitas tinggi dengan kinerja yang baik dan selalu memperbaiki kinerjanya kearah yang lebih baik sehingga siap berkompetensi dalam era globalisasi. 

Dalam sambutannya, Jusuf Kalla mengatakan, dunia usaha dan industri saat ini tengah menghadapi sejumlah tantangan, diantaranya automation dan robotisasi. Oleh karena itu, produktivitas adalah salah satu kunci bagi dunia usaha dan industri untuk terus berdaya saing di tengah intensnya tantangan-tantangan yang ada.

“Produktivitas itu adalah gabungan teknologi yang dipakai dengan kemampuan, skill yang baik dari para manusianya, masyarakatnya, para pengusahanya. Itu baru kita bisa mencapai nilai yang lebih, nilai tambah yang baik. Nilai tambah seperti yang saya katakan dari berasal dari produktivitas,” kata Wapres JK.

Dalam dunia yang berkembang ini, lanjut Wapres JK, yang selalu menjadi ukuran keberhasilan ialah bagaimana kita dapat memproduksi lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat. Dan itu semua artinya produktivitas yang tinggi.

"Agar produktivitas dapat dijaga dan dikembangkan, pengusaha diminta meningkatkan inovasi dan keterampilan usahanya. Etos kerja/usaha juga harus ditingkatkan untuk mempertahankan produktivitas tersebut," kata Wapres JK.

Di sisi lain, baik pemerintah pusat maupun daerah, menurut Wapres JK, juga mampu mendukung produktivitas tersebut dengan cara membuat instrumen peningkatan skill, serta regulasi yang memudahkan perizinan, akses permodalan, dan akses pemasaran. 

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri dalam laporannya mengatakan, tanggung jawab perusahaan dan karyawan untuk terus berupaya meningkatkan produktivitas dan menjadikan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, kualitas, dan ramah lingkungan menjadi budaya dalam berproduksi harus dipacu dan dihargai.

“Diharapkan melalui upaya-upaya pemasifan alat, teknologi, dan metodologi peningkatan produktivitas yang dilakukan pemerintah, antara lain Kemnaker kepada dunia usaha, dunia pendidikan dan pelatihan, dan institusi lainnya dapat meningkatkan produktivitas nasional Indonesia dan daya saing Indonesia di pasar global," pungkas Hanif.