Kapolri Sebut Medsos Senjata Berbahaya di Era Modern

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Kamis, 7 September 2017 | 19:43 WIB - Redaktur: Tobari - 212


Surabaya,  InfoPublik – Maraknya isu hoax dan ujaran kebencian yang disebar oleh oknum dan kelompok tertentu melalui media sosial (medsos), menjadi perhatian serius Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian. Pimpinan tertinggi Polri itu menyebut medsos kini menjadi 'senjata' berbahaya di era modern sekarang ini.

Melalui lini massa, orang bisa menggoreng isu hoax yang mengarah pada fitnah. Seperti tragedi kemanusiaan etnis Rohingya yang digunakan oleh kelompok tertentu melakukan penyerangan dan menjatuhkan wibawa pemerintah Indonesia.

Kelompok ini mencoba 'menggoreng' isu Rohingya melalui media sosial seperti Twitter dan Facebook (FB). Ironisnya, isu yang disebar lebih banyak bertema tentang keagamaan dari pada kemanusiaan, ujar Kapolri.

Menurutnya, mengacu pada perangkat lunak analisis opini di platform medsos Twitter banyak yang menyatakan sebagian besar pembahasan mengenai Rohingya. Bahkan, kata dia, isu Rohingya juga dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya.

Dari hasil analisa, ujar dia, para pengguna media sosial bukan berempati untuk menyikapi krisis kemanusiaan di Rohingya, tetapi lebih banyak mengajak umat untuk anti terhadap Pemerintahan Jokowi.

"Dari hasil penelitian Software Opinion Analysist, isu ini lebih banyak dikemas untuk menyerang pemerintah yang dianggap lemah. Padahal pemerintah sudah lakukan langkah yang pas," jelasnya.

Karena itu Tito berharap, masyarakat Indonesia tidak perlu melakukan aksi-aksi berlebihan. "Sebab, pemerintah Indonesia telah bergerak melalui cara-cara diplomasi," tegasnya.

Kapolri juga mengimbau, persatuan dan kesatuan bangsa merupakan hal terpenting yang harus dijaga diatas apapun. Menjaga stabilitas keamanan dalam negeri ini mencakup kerukunan antar umat beragama dan bermasyarakat sebagai merupakan kewajiban bela negara bagi seluruh komponen bangsa.

“Jangan pernah lupa kita adalah warga negara Indonesia, kemerdekaan adalah harga mati bagi kita dan harus kita jaga keberlangsungannya melalui peran pribadi kita masing-masing guna menjaga dan mempertahankan kemerdekaan ini,” tegasnya (MC Diskominfo Prov Jatim/non-afr/toeb)