Neraca Perdagangan Jatim-Swiss Surplus

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Kamis, 30 Maret 2017 | 08:13 WIB - Redaktur: Tobari - 286


Surabaya InfoPublik - Ekspor Jawa Timur ke Swiss pada 2016 mencapai US$1,968 miliar sementara impor  US$234,11 juta, sehingga neraca perdagangan Jawa Timur dengan Swiss surplus untuk Jawa Timur  sebesar US$1,734 miliar dengan pertumbuhan rata-rata 108,49%.

Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo setelah menerima Duta Besar Swiss untuk Indonesia Yvonne Baumann, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (29/3), mengatakan, neraca perdagangan Jawa Timur - Swiss sebelumnya minus, tetapi mulai 2016 sampai sekarang cenderung fluktuatif surplus untuk Jawa Timur.

Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, menyebutkan selama periode 2016 - 2017 nilai ekspor Jawa Timur ke Swiss cenderung fluktuatif dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 1.025,81 persen/tahun. Sedangkan share-nya terhadap total ekspor rata-rata 4,10%/tahunnya

Ekspor non migas Jawa Timur ke Swiss terbesar didominasi perhiasan permata, furnitur, alat-alat dapur, perkakas alat-alat mesin pemotong,perabot penerangan rumah. Kemudian alas kaki, mainan, perangkat musik, kayu barang dari kayu, kendaraan, kopi, rempah-rempah dan kapas.

Swiss sebagai tujuan ekspor Jawa Timur pada 2012 menempati urutan ke-90 kemudian pada 2015 naik menjadi urutan ke-6 dan pada 2016 sampai sekarang menempati posisi ke-3 dari negara tujuan ekspor.

Sementara pertumbuhan  impor Jawa Timur dari Swiss pada 2012 juga fluktuatif dengan rata-rata pertumbuhannya 67,63% per tahunnya. Sedangkan total impor share-nya 0,82% per tahunnya.

Pada 2016, total impor Jawa Timur US$18.594 miliar, sedangkan impor dari Swiss sebesar US$234,11 juta dengan pertumbuhan 198,49% sementara share-nya 1,26%.

Komoditi impor non migas Jawa Timur terbesar adalah perhiasan permata berlian, mesin-mesin, pesawat mekanik, bahan kimia,  plastik, lemak/lemak hewan nabati produk industri farmasi. Kemudian minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian, mesin peralatan listrik, olahan tepung dan perangkat optik.

Sebagai negara pengimpor, Swiss pada 2015 menempati posisi 31 pada 2016 menempati posisi ke 18 dan sampai dengan Pebruari 2017 menempati posisi ke 11 dari negara-negara pengimpor.

Selain perdagangan, industri,  pariwisata, investasi Jawa Timur dengan Swiss terus meningkatkan kerjasa dibidang pendidikan vokasional, ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek/toeb).

Kerjasama pendidikan dan iptek antara Swiss dengan Jawa Timur dilakukan dengan perguruan tinggi negeri dan swasta diantaranya dengan Unair, ITS di surabaya dan Unibra Malang saling mengadakan tukar-menukar pengajar/dosen.

Kerjasama di bidang iptek mengutamakan riset atau penelitian. Penelitian yang akan dilakukan selain penyakit menular seperti influenza juga penyakit tidak menular seperti darah tinggi, penyakit gula, dan sebagainya.(MC Diskominfo Prov Jatim/non-ryo)