Desa Poncoharjo Bonang Panen Padi Perdana Masa Tanam I

:


Oleh MC Kabupaten Demak, Rabu, 25 Januari 2017 | 18:31 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Demak, InfoPublik – Wakil Bupati Demak Drs. Joko Sutanto, beserta jajaran Forkopimda, melakukan panen padi perdana masa tanam (MT) I di areal persawahan Gapoktan Panca Jaya, Desa Poncoharjo Kecamatan Bonang, Selasa (24/1).

Kabupaten Demak memiliki empat sektor unggulan yang menjadi prioritas pengembangan. Salah satunya, yaitu sektor pertanian, di samping sektor pariwisata, kelautan perikanan, dan UMKM.

Komoditas padi merupakan komoditas yang dituntut oleh pemerintah pusat untuk swasembada pada program upaya khusus padi, jagung, dan kedelai (Upsus Pajale).

Kementerian Pertanian menargetkan luas tambah tanam padi Kabupaten Demak seluas 122.800 hektare, karena Demak dipandang sangat potensial terhadap peningkatan produksi padi dengan luas potensi bahan baku lahan seluas 51.558 hektare.

Untuk tahun 2017, Kabupaten Demak mendapat anggaran APBN untuk gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo seluas 1.000 hektare dengan alokasi tersebar di 14 kecamatan, termasuk kegiatan dem area jajar legowo 100 hektare dengan paket penuh dari APBD kabupaten Demak.

Kegiatan tersebut dilaksanakan guna memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian melalui Provinsi Jawa Tengah. Hal ini guna mendukung swasembada pangan tahun 2017 yang telah ditargetkan oleh pemerintah Jokowi-JK.

Turut hadir dalam panen perdana tersebut, Koordinator Upaya Khusus Wilayah Rembang, Jepara, Pati, Kudus dan Demak (Upsus Rajapakde) Drh. Djayadi Gunawan, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Demak Ir.Wibowo, Wakapolres Demak Kompol Sulasno, SPd, Camat Bonang Suwarno, Danramil dan Babinsa Kecamatan Bonang.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Demak Ir.Wibowo mengimbau kepada para petani di Desa Poncoharjo Bonang agar memanfaatkan fasilitas pemerintah, yaitu AUTP (asuransi usaha tani padi). Dengan hanya membayar Rp36.000 per hektare nantinya akan mendapat ganti Rp6 juta.

Koordinator Upsus Wilayah Rajapakde Drh. Djayadi Gunawan mengatakan bahwa Kabupaten Demak menjadi barometer di tingkat nasional. Oleh karena itu pihaknya terus berusaha maksimal memantau setiap wilayah, bahkan hingga blusukan ke desa-desa dalam upaya peningkatan padi di Kabupaten Demak.

Dalam mendukung program Upsus di tahun ketiga, kesulitan tenaga tanam dan panen pada saat tanam serempak dan panen raya, masih banyak dijumpai. Oleh karena itu diharapkan para petani dapat memanfaatkan alsin seperti transplanter (alat tanam) dan combine harvester (mesin panen) dengan sebaik mungkin.

Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian, maka teknologi dan mekanisasi pertanian sangat perlu dilakukan oleh petani. Penggunaan bibit unggul bersertifikat dan teknologi sistem tanam jajar legowo sangat menentukan terhadap hasil yang dicapai.

“Saya berharap dengan diselenggarakannya kegiatan panen padi perdana masa tanam I ini dapat lebih memberikan semangat dan motivasi, serta asupan teknologi yang tepat guna dalam peningkatan produktivitas padi di Desa Poncoharjo khususnya dan di Kabupaten Demak pada umumnya,” kata Wabup. (MC Demak/toeb)