Media diharapkan Kedepankan Kepentingan Nasional

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 2 November 2016 | 00:57 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 163


Jakarta, InfoPublik - Menjelang demo tanggal 4 November 2016, Kapuspen TNI Brigjen TNI Wuryanto,  mengharapkan media dalam mempublikasi untuk selalu mengedepankan kepentingan nasional.

“Apapun yang terjadi tetap harus mempublikasikan semua itu, tetapi saya mengharapkan kepada media untuk selalu mengedepankan kepentingan nasional,” kata Wuryanto, pada acara coffee morning dengan Pemred Media Massa, di Balai Wartawan Puspen TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/11).

Menurut Wuryanto, perkembangan perpolitikan yang berkembang saat ini di Indonesia khususnya Jakarta, umumnya semua sama pada saat menjelang Pilkada, dan memang banyak orang mengkhawatirkan perkembangan di Jakarta namun sebagai Warga Negara Indonesia yang mempunyai jiwa patriotisme, nasionalisme untuk kepentingan persatuan, kesatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Wuryanto mengatakan beberapa waktu lalu Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo telah menegaskan terkait perkembangan situasi saat ini, "TNI Netral dan harus selalu berada di atas semua golongan, TNI akan mengerahkan semua kemampuan untuk memback-up Polri dalam menghadapi semua situasi yang terjadi di wilayah, dan TNI sangat siap dalam menghadapi segala kemungkinan,” ujarnya.

Sebagaimana telah disampaikan Panglima TNI,  saat ini situasi di seluruh wilayah Indonesia khususnya di Jakarta semuanya sudah terkendali dan diantisipasi.

“TNI dan Polri selalu berkomunikasi untuk persamaan pandangan, persepsi, dalam menghadapi permasalahan, sehingga kekhawatiran dari seluruh masyarakat diharapkan bisa diredam karena memang sejatinya, semuanya sudah dalam perhitungan dari aparat yang terkait secara keseluruhan,” jelasnya.

Terkait perkembangan akhir-akhir ini, atau dua tiga bulan terakhir ini, Kapuspen TNI Brigjen TNI Wuryanto mengatakan, mestinya melihat bagaimana sejarah perkembangan kejadian di Arab, mulai dari Mesir, Lybia dan Suriah, semuanya yang terjadi hampir tidak ada bedanya dengan yang terjadi saat ini.

Menurutnya, sekarang ini  kepentingan kelompok yang bergerak sepertinya mereka yang pasti benar, dan tidak mau membuka diri untuk menerima masukan-masukan dari kelompok ataupun golongan yang lain. “Dukungan dari beberapa kelompok-kelompok masyarakat yang lain juga sangat berpengaruh, sehingga situasi seolah-olah semakin melebar atau semakin membesar,” katanya.