Teknologi Proses Thermal Hilangkan Tumpukan Sampah Kota Secara Cepat

:


Oleh G. Suranto, Selasa, 28 Juni 2016 | 15:17 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 933


Jakarta, InfoPublik - Teknologi pengolahan sampah dengan proses thermal dinilai tepat untuk mengatasi masalah sampah di DKI Jakarta.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengkaji teknologi  pengolahan sampah yang dapat menghilangkan tumpukan sampah secara cepat dan tidak memerlukan lahan terlalu luas itu,  namun tetap mengedepankan prinsip-prinsip teknologi ramah lingkungan. “Teknologi yang direkomendasikan adalah proses thermal,” kata Direktur Pusat Teknologi Lingkungan BPPT Rudi Nugroho pada acara penandatanganan kesepakatan bersama antara BPPT dan Jakpro di Gedung BPPT, Selasa (28/6).

Menurutnya, dengan proses ini, timbunan limbah padat (sampah) dalam jumlah besar dapat diubah menjadi panas yang kemudian dikonversikan menjadi energi dalam bentuk energi listrik.

Disebutkan, ada dua keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan proses tersebut yaitu dalam waktu singkat sampah dengan jumlah besar dapat dihabiskan, kemudian diperolah energi listrik yang dapat dimanfaatkan, baik untuk mendukung memproses kembali limbah padat maupun untuk digunakan oleh masyarakat.

“Secara spesifik teknologi pengolahan sampah dengan proses thermal saat ini yang dipandang paling efektif dan telah banyak digunakan oleh sebagian besar negara maju. Lebih dari 70 persen pengguna teknologi incenerator mengkonversikan panas yang dihasilkan diubah menjadi energi listrik,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo, Satya Heragandhi menambahkan, sebagai upaya mempercepat penyelesaian permasalahan sampah kota Jakarta ini, Pemprov DKI pada tahap awal akan membangun empat lokasi incenerator pengolah sampah dengan total kapasitas 6.000 ton sampah per hari.

Dalam pembangunan keempat incenerator ini, sangat ditekankan bahwa teknologi incenerator yang digunakan atau dibangun haruslah teknologi handal dan telah teruji yang memenuhi kriteria seperti teknologi incenerator dari negara maju dan diutamakan teknologi dari negara Eropa.

Kemudian, sudah diterapkan di beberapa negara, terutama di negara berkembang yang mempunyai karakteristik sampah mirip dengan sampah di Indonesia. Incenerator yang dibangun sudah beroperasi sekurang-kurangnya 10 tahun dan masih beroperasi sampai saat ini. Mempunyai tingkat efisiensi pengolahan sampah yang tinggi, serta diutamakan investor yang telah memiliki lahan dan dukungan finansial.

Untuk mengawal proses seleksi teknologi incenerator yang akan digunakan para investor ini, Tim Ahli bidang persampahan, energi, ekonomi dan lingkungan BPPT yang dipimpin oleh Direktur Pusat Teknologi Lingkungan akan memberikan pendampingan kepada Pemprov DKI dalam hal ini diwakili oleh Jakpro.

Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta dengan tegas menekankan, bahwa incenerator pengolah sampah ini harus sudah dimulai dibangun pada akhir tahun 2016, dan sudah dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2018.