:
Oleh Masfardi, Selasa, 14 Juni 2016 | 13:41 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 403
Jakarta, InfoPublik - Target pemerintah menurunkan harga daging hingga Rp80 ribu perkilogram dinilai sangat sangat realistis, karena di luar negeri, seperti di Amerika Serikat, hanya US$4 atau sekitar Rp52.700 perkilogram. Demikian pula di Australia yang hanya hanya Aus$3,7 atau tidak sampai Rp50 ribu perkilogram.
Demikian disampaikan anggota Komisi VI DPR Bambang Aryo, Selasa (14/6), menanggapi target pemerintah menghadapi kondisi riil di pasar sekarang dimana harga daging bisa mancapai Rp140 ribu perkilogram. "Transportasi hanya lima persen, jadi paling boros biaya tranporatsi 25 persen, ditambah dengan keuntungan pedagang, target Presiden Rp80 ribu itu sangat realistis,” katanya.
Dikatakan, pemerintah telah memberikan subsidi cukup signifikan, karena untuk mengimpor daging tersebut Bulog mempergunakan dana APBN. Bulog yang diserahi tugas mengimpor daging tidak boleh mengambil untung berlebihan, sehingga dengan demikian harga daging tersebut bisa jauh lebih murah dari yang diminta Presiden.
Bambang mengatakan harga daging di Jakarta saat ini mencapai Rp120 ribu. Padahal ada tol laut ke NTT dan NTB sebagai pusat peternakan sapi. "Ditargetkan harga daging di Jakarta bisa ditekan serendah mungkin, tapi anehnya dengan adanya tol justru harga daging naik," ungkapnya.