Kawal Kelestarian Tarung Derajat Sebagai Kekayaan Bangsa

:


Oleh Astra Desita, Rabu, 13 Januari 2016 | 12:22 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 475


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menerima tujuh Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB Kodrat) di Gedung Kemenpora, Jakarta, Selasa (12/1).

Didampingi Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Djoko Pekik Irianto, Menpora mendengarkan secara serius pemaparan delegasi dari olahraga tradisional kebanggaan masyarakat Indonesia ini.  "Ini adalah organisasi beladiri temuan anak bangsa. Tarung Derajat di tingkat nasional diakui pada tahun 1999 berdasarkan amanat UU Sistem Keolahragaan Nasional. Kami sudah mengikuti PON lima kali," ujar Badai Meganagara.

Di mata Badai, Tarung Derajat adalah bagian dari olahraga prestasi yang harus dikembangkan secara internasional. Tarung Derajat sendiri awalnya terkategori sebagai bagian dari olahraga rekreasi. "Kami sudah masuk SEA Games Charter. Pada April 2016 nanti kami akan masuk Kejuaraan ASEAN yang diselenggarakan Malaysia. Dulu, atas kesempatan yang diberikan KOI, Tarung Derajat dapat dipertandingkan pada eksebisi SEA Games 2011," lanjut Badai.

Badai Meganagara adalah Guru Muda pelatih Tarung Derajat yang merupakan putra Sang Guru pencipta beladiri Tarung Derajat. "Atletnya memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Harus ada diskusi teknis dan sparing partner. Dalam waktu setahun, kami sudah mendirikan tujuh cabang di tujuh negara," kata Badai. 

Di depan Menpora, Badai mengaku melihat perkembangan Tarung Derajat paling besar di dalam negeri. "Presiden SBY sebenarnya pernah mengusulkan ke ASEAN agar Tarung Derajat dipertandingkan di SEA Games. Tarung Derajat gagal dipertandingkan di SEA Games 2013 karena persoalan administrasi," keluhnya.

Ketua PB Kodrat Alfan Bahruddin mengatakan tugasnya adalah memperjuangkan cabang ini. "Sekarang Tarung Derajat sudah masuk di SEA Games Charter dalam kategori olahraga tradisional. NOC (National Olympic Committee) Malaysia juga sudah mempertimbangkan Tarung Derajat untuk dipertandingkan di SEA Games Malaysia 2017. Tinggal saat ini butuh surat dukungan dari KOI," ujarnya.

Badai menjelaskan bahwa organisasinya berprinsip jika olahraga harus dijalankan dengan adanya pelatihan. "Kami sudah menjalankan itu, bahkan mengekspor para pelatih ke mancanegara. Olahraga itu dapat dikembangkan oleh masyarakat, keluarga, dan perorangan," ujarnya. 

Dalam pertemuan ini, pada intinya delegasi meminta dukungan Menpora untuk ikut meyakinkan KOI lebih lanjut bahwa Tarung Derajat layak masuk SEA Games. Delegasi juga meminta surat dukungan kepada KOI untuk mendukung dikarenakan sudah ada lima negara yang mendukung, sedangkan Indonesia sendiri belum mendukung penuh. 

Menpora menyatakan akan ikut mengawal kelestarian Tarung Derajat sebagai kekayaan bangsa. "Misi saya selama ini baru pencak silat dan bulutangkis. Tolong disiapkan CD yang berisi informasi tentang Tarung Derajat. Saya akan membantu dengan berkoordinasi melalui MoU antar negara dulu. Sebab ini bagian dari khazanah kekayaan bangsa. Saya pernah lihat waktu eksebisi di POPNAS saja. Selain itu, anggaran Tarung Derajat akan dinaikkan dibanding tahun sebelumnya," ujar Menpora.