Kemenkes Akan Selenggarakan Pertemuan Remaja Antarnegara Bahas Kesehatan

:


Oleh Putri, Senin, 18 Maret 2019 | 22:45 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 563


Jakarta, InfoPublik - Kaum muda saat ini memiliki kesempatan untuk menjadikan tujuan mencapai bonus demografi menjadi kenyataan. Kaum muda merupakan bagian terbesar dari populasi di negara-negara berkembang, seperti yang juga terjadi di wilayah Asia Tenggara (South-East Asia Region/SEAR).

Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri, Kementerian Kesehatan RI Acep Somantri, SIP, MBA mengatakan bonus demografi akan memberikan impact tidak baik jika tidak dikelola dengan baik. Karenanya kaum muda sangat berperan penting dalam hal ini.

“Usia produktif dari 15-65 tahun yang setengahnya usia kaum muda, 18-39 tahun. Kaum muda ini akan jadi kesempatan, dan mereka akan memainkan peran penting dalam pembangunan nasional,” kata Acep pada Temu Media, Senin (18/3).

Kementerian Kesehatan RI akan menyelenggarakan Youth Town Hall pada 20-21 Maret 2019. Youth Town Hall adalah sebuah platform konsultasi, partisipatif antara pemangku kepentingan terkait dan kelompok pemuda untuk bertukar masukan dan rekomendasi tentang bagaimana meningkatkan kolaborasi dan keterlibatan kelompok pemuda dalam kesehatan dan kesejahteraan kalangan remaja.

Youth Town Hall bertujuan di antaranya untuk memahami prioritas kebutuhan kesehatan yang dirasakan kaum muda, dan memahami harapan kaum muda dari berbagai sudut pandang, termasuk kaum muda dari komunitas yang rentan dan terpinggirkan.

Secara khusus, pertemuan bertujuan untuk memfasilitasi dialog, mendorong umpan balik, menyuarakan beragam perspektif, dan mendiskusikan cara-cara untuk mengatasi keterlibatan pemuda dalam masalah kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Forum ini akan diikuti oleh 950 anak muda Indonesia dan 40 anak muda dari 10 negara di kawasan Asia Tenggara (Thailand, Myanmar, Bangladesh, India, Nepal, Srilanka, Indonesia, Timor Leste, Maldives, dan Butan). Mereka dipilih untuk mewakili keterlibatan anak muda dalam masyarakat sipil, badan pemerintah, akademisi, sektor bisnis, dan media, yang relevan dengan pembangunan kesehatan.

Dari forum tersebut diharapkan muncul kebutuhan kesehatan yang dirasakan remaja / pemuda dari negara-negara kawasan Asia Tenggara, adanya masukan dari kaum muda tentang layanan kesehatan ramah remaja dan program kesehatan sekolah yang kemudian akan digunakan untuk mendesain ulang layanan tersebut.

Selain itu juga diharapkan adanya umpan balik tentang harapan kaum muda terkait cara mereka dapat terlibat dalam pembangunan kesehatan, dan mendefinisikan tantangan utama yang dihadapi kaum muda dalam upaya melakukan partisipasi yang bermakna.