BSN Pecahkan Rekor Muri Bakso Ikan Ber-SNI

:


Oleh G. Suranto, Minggu, 5 Agustus 2018 | 15:11 WIB - Redaktur: Juli - 880


Jakarta, InfoPublik - Badan Standardisasi Nasional (BSN) memecahkan Rekor Muri Penyajian Bakso Ikan terbanyak Ber-SNI, sejumlah 18.818 porsi di halaman Gedung BPPT, Jalan MH. Thamrin No. 8 Jakarta, Minggu (5/8).

Pemecahan rekor Muri ini hasil kerja sama BSN dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman serta industri penerap SNI.

Rekor Muri sebelumnya pernah dilakukan pada 1 Maret 2014, dengan penyajian 16.074 porsi bakso. Kegiatan ini dilakukan karena produk olahan berbahan dasar ikan di Indonesia makin beragam dan sudah ber-SNI.

Kepala BSN Bambang Prasetya menjelaskan, selain bakso ikan, ada ikan bandeng tanpa duri, kerupuk ikan, abon ikan, ikan dalam kemasan kaleng hasil sterilisasi, siomay ikan, nuget ikan, otak-otak ikan, abon ikan, amplang ikan, pempek, ikan berlapis tepung, ikan sarden dan sebagainya.

”Menurut catatan kami, ada 26 industri pengolah ikan ber-SNI dengan total 35 merk. Beberapa di antaranya PT Kelola Mina Laut, CV Sakana Indo Prima, dan Owner Pempek Honey Palembang,” paparnya.

BSN sendiri, kata Bambang, sudah menetapkan 73 SNI Produk Ikan Olahan. Khusus SNI Bakso Ikan ditetapkan dengan No. 7266:2017. SNI ini merupakan revisi SNI 7266:2014 Bakso Ikan.

"SNI bakso ikan bersifat sukarela, tidak diwajibkan oleh pemerintah. Penetapan SNI Bakso Ikan bertujuan untuk memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan terhadap komoditas yang dipasarkan di dalam negeri atau luar negeri," ujar Bambang.

Lebih lanjut dijelaskan, SNI bakso ikan menetapkan syarat mutu dan keamanan, bahan baku, bahan penolong dan bahan lainnya, serta penanganan dan pengolahan bakso ikan.

“Persyaratan mutu SNI Bakso Ikan meliputi lulus uji batas maksimum untuk sensori, kimia, cemaran mikroba, cemaran logam, dan cemaran fisik,” terangnya.

Dengan demikian, bakso ikan ber-SNI memberikan jaminan bahwa bakso yang dikonsumsi, aman dan sehat karena sudah lulus uji memenuhi persyaratan yang ada dalam SNI tersebut.

“Isu kandungan bahan berbahaya seperti boraks dan formalin, dapat kita tepis jika kita mau membiasakan diri membeli bakso ikan ber-SNI,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Pemecahan MURI Bakso Ikan Ber-SNI diharapkan bisa menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengkampanyekan produk ikan olahan ber-SNI.

Selain di Jakarta, rekor Muri juga akan digelar 8 Agustus di Benteng Kuto Besak, Palembang, untuk penyajian 18.818 Pempek ber-SNI terbanyak.

“Pempek sebagai produk unggulan Palembang, melalui rekor Muri ini kita kenalkan kepada dunia, bahwa produk pempek ber-SNI bisa mendunia, akan dihadirkan pempek ber-SNI dari UMKM pempek Tince, Honey dan Pempek Rizki yang merupakan binaan BSN dan Pemda," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN Nasrudin Irawan selaku Penanggung Jawab Kegiatan di Jakarta mengatakan, hal ini sejalan dengan program pemerintah melalui Kementerian KKP yang terus berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi ikan dengan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN).

Program yang digencarkan KKP ini, untuk membantu mengatasi masalah nasional yaitu stunting atau kekerdilan pada anak-anak karena kekurangan gizi dan protein.

”Program ini sekaligus mempromosikan  produk olahan ikan dari UMKM yang ber-SNI dalam momentum Asian Games," ungkapnya. (Jul)