Kemenparekraf Gelar Sosialisaai dan Simulasi CHSE Sektor MICE di Labuan Bajo

:


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Selasa, 23 Maret 2021 | 22:01 WIB - Redaktur: Tobari - 363


Labuan Bajo, InfoPublik - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Panduan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (CHSE).

Sosiali tersebut, dilakukan pada penyelenggaraan kegiatan pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran (MICE) di 5 Destinasi Super Prioritas, Selasa (23/3/2021) di Labuan Bajo NTT.

Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) dalam sambutannya mengatakan dalam rangka menghadapi tatanan kenormalan baru, khususnya pada sektor MICE, Kementerian pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama dengan INACEB

Serta melibatkan masukan yang signifikan dari stakeholders MICE telah menyusun rancangan panduan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan (CHSE) pada penyelenggaraan kegiatan pertemuan, insentif, konvensi dan pameran atau MICE.

Rizki Handayani menjelaskan panduan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan pada kegiatan MICE ini menekankan pada penerapan prosedur standar pelaksanaan kegiatan MICE yang aturan teknis spesifiknya akan disesuaikan dengan panduan yang dibuat oleh Asosiasi dan Industri MICE sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

"Panduan ini merupakan panduan operasional dari Keputusan Menteri Kesehatan tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, yang diturunkan pada pelaksanaan kegiatan MICE di Indonesia," ucapnya

Ketentuan yang termuat dalam panduan ini juga lanjut Rizki mengacu pada protokol dan panduan yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia, World Health Organization (WHO), Travel & Tourism Council (WTTC) serta Asosiasi MICE nasional dan internasional seperti ICCA, UFI, AIPC, serta ASPERAPI.

Dijelaskan panduan ini telah disosialisasikan di tahun 2020 di 9 destinasi MICE antara lain, Yogyakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Manado, Mataram, Banten (mewakili Jakarta), Semarang, dan Batam.

Sosialisasi dilaksanakan kepada para Stakeholders MICE untuk menyamakan pemahaman mengenai isi Panduan sehingga panduan dapat dijalankan dengan sesuai pada pelaksanaan kegiatan MICE di destinasi tersebut.

Tahun ini, Sosialisasi Panduan CHSE MICE diberikan melalui beberapa rangkaian kegiatan yaitu Pemaparan Panduan CHSE MICE, Pengenalan Platform MICE.id sebagai platform kolaborasi.

Serta Praktek atau Simulasi Perjalanan Insentif akan dilaksanakan di 5 DSP yaitu Borobudur, Toba, Mandalika, Likupang, dan Labuan Bajo.

Kegiatan simulasi panduan ini juga dalam rangka meninjau secara langsung kesiapan destinasi untuk pelaksanaan kegiatan MICE.

Simulasi akan dilaksanakan di beberapa objek di tiap destinasi dan akan dilakukan oleh tim media yang akan berpartisipasi dalam simulasi.

"Rangkaian kegiatan akan dimulai dari tanggal 9 Februari 2021 s.d 23 Maret 2021 dengan pembagian jadwal yang telah disesuaikan," katanya

Destinasi Super Prioritas merupakan bagian dari program “10 Bali Baru” yang dicanangkan Pemerintah. "Nantinya, destinasi-destinasi tersebut tak hanya dapat menjadi daya tarik wisatawan saja, namun juga menumbuhkan ekosistem ekonomi kreatif yang melibatkan warga setempat," ungkap Rizki Handayani

Adapun kekhasan masing-masing destinasi antara lain Danau Toba, Sumatera Utara, Danau vulkanik terbesar di dunia, Candi Borobudur, Jawa Tengah.

Merupakan objek wisata tunggal Tanah Air yang paling banyak dikunjungi wisatawan, Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Menjadi tuan rumah ajang balap dunia MotoGP 2021.

Kemudian Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, terdapat Pulau Komodo sebagai habitat asli Komodo satu-satunya di dunia dan Likupang, Sulawesi Utara, Wisata bahari dengan pantai dan panorama bawah laut yang indah.

Rizki Handayani mengharapkan dengan telah rampungnya panduan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) pada kegiatan MICE.

Serta melalui kegiatan sosialisasi dan simulasi panduan ini, para stakeholders MICE dapat memiliki pemahaman yang sama akan pentingnya menjalankan protokol yang telah disusun dalam panduan

Sehingga wisatawan MICE yang akan melaksanakan kegiatan MICE nya di Indonesia dapat merasa aman dan nyaman dan sektor MICE kembali siap dan mampu bangkit kembali untuk memacu pertumbuhan dan kreativitas yang lebih baik dari sebelumnya.

"Dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi MICE yang memiliki value proposition yang dapat memenangkan persaingan di dunia internasional," harapnya. (Mckabmanggaraibarat/Syarif ab/toeb)