Bappeda Litbang Merauke Selenggarakan FGD II Penyusunan Masterplan Kesehatan

:


Oleh MC KAB MERAUKE, Rabu, 25 November 2020 | 14:28 WIB - Redaktur: Tobari - 715


Merauke, InfoPublik - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) II penyusunan masterplan kesehatan daerah Kabupaten Merauke tahun 2021-2025.

Kegiatan melibatkan SKPD terkait dan Bappeda kembali melaporkan hasil survey sekaligus mendiskusikan strategi kesehatan untuk didorong dalam masterplan kesehatan lima tahun nanti.

"Kita harapkan, apa yang sudah direncanakan tidak sekedar dokumen saja tetapi ditindaklanjuti," ajak Kabid SDM dan Pembangunan, Romanus Kahol di Bappeda Litbang Merauke, Senin (23/11/2020).

Ia memaparkan, Kabupaten Merauke memiliki luas 46. 791,63 km persegi, jumlah penduduk 227. 411 jiwa. Dari total jumlah penduduk, orang asli Papua (OAP) 65. 469 jiwa, atau 28 persen saja.

Untuk itu, kesehatan ke depan, diupayakan lebih melihat OAP di kampung dan pedalaman agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.

Didukung sarana prasaran dan infrastruktur yang cukup. Terutama, puskesmas, pustu, peralatan medis, obat-obatan dan tenaga medis yang selalu berada di tempat tugas.

Misi kesehatan untuk lima tahun ke depan adalah 'Terwujudnya Merauke Sehat,' diantaranya, peningkatan kapasitas SDM bidang kesehatan, peningkatan alat kesehatan, peningkatan sumber daya masyarakat dalam bidang kesehatan dan peningkatan pemenuhan upaya kesehatan masyarakat.

Hasil survey pihaknya menemui di beberapa puskesmas kelebihan tenaga kesehatan sementara di kampung dan pedalaman terjadi kekurangan bahkan kekosongan.

Badan Kepegawaian Daerah diingatkan memperhatikan kuota penerimaan pegawai dan penempatannya.

Salah satu tantangan kesehatan selanjutnya adalah menghadapi masalah stunting akibat kurangnya asupan gizi anak di Merauke. Tantangan ini sebagai sebab meningkatkan pengurangan jumlah OAP.

Data terakhir sampai bulan Juli 2020, stunting di Merauke mencapai 994 orang. Untuk itu, tenaga kesehatan lebih dimaksimalkan lagi dalam menangani kesehatan masyarakat.

Perlu dukungan jaringan komunikasi untuk mengupdate data stunting atau hasil pelayanan dilaporkan melalui aplikasi kesehatan yang tersedia.

Strategi pengembangan yang didorong dalam masterplan kesehatan daerah lima tahun ke depan yaitu pengembangan puskesmas kawasan Muting, Kurik, Okaba dan Ilwayab.

Berikut, menyelesaikan rumah sakit Tipe B, menyiapkan rumah sakit jiwa dan kesiapan tenaga untuk mengisi di RS maupun pustu, supaya stunting bisa ditangani lebih awal di tingkat kampung.(McMrk/geet/Af/toeb)