Pemkot Pariaman Minta Pemerintah Pusat, Tabuik Masuk Even Wisata

:


Oleh MC KOTA PARIAMAN, Jumat, 23 Oktober 2020 | 14:55 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 160


Pariaman, InfoPublik - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatra Barat meminta pemerintah pusat memasukkan kegiatan wisata budaya di daerah itu yaitu Tabuik ke dalam kalender 'event' wisata nasional.

"'Event' Tabuik dilaksanakan setiap tahunnya di Pariaman yang mendatangkan ribuan wisatawan," kata Pelaksana Tugas Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin saat sambutan pada kunjungan Deputi Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hari Santosa Sungkari ke Pariaman, Kamis (22/10/2020).

Ia mengatakan meskipun Tabuik diselenggarakan setiap tahun dan mendatangkan banyak wisatawan dari berbagai daerah yang tidak saja dari provinsi itu namun hingga sekarang kegiatan tersebut belum masuk ke dalam kalender 'event' pariwisata pemerintah pusat.

Padahal, lanjutnya dengan mengangkat kegiatan wisata budaya Tabuik ke dalam kalender 'event' wisata nasional maka Kota Pariaman akan semakin dikenal oleh masyarakat luas. "Untuk tahun ini memang Tabuik tidak dilaksanakan karena pandemi Covid-19," katanya.

Namun, lanjutnya nantinya ia berharap Tabuik dapat masuk ke dalam kalender wisata nasional sehingga kegiatan itu lebih dikenal masyarakat luas.

Kegiatan wisata budaya Tabuik dimulai dari proses pembuatan hingga pembuangan yang dilakukan pada bulan Muharram.

Tabuik pada awalnya diselenggarakan dalam rangka memperingati Asyura namun berjalannya waktu kegiatan tersebut sekarang kegiatan itu berubah menjadi 'event' wisata budaya.

Sementara itu, Deputi Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hari Santosa Sungkari mengatakan pihaknya dapat membantu pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata. "Bantuan tersebut berupa peningkatan sumber daya manusia sama 'event' yang ada harus dibungkus sehingga dikenal secara nasional," ujarnya.

Ia menyampaikan karena saat ini dalam suasana pandemi Covid-19 maka kunjungan lebih banyak wisatawan nusantara namun tidak menutup kemungkinan adanya wisatawan asing.

Meskipun begitu, ia meminta warga di daerah tersebut menerapkan protokol kesehatan agar tercipta rasa aman oleh wisatawan.(TIM)