Ubaya Sabet Juara 1 Kompetisi EEC UNILA In Action 2019

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 24 Juli 2019 | 06:36 WIB - Redaktur: Juli - 197


Surabaya InfoPublik - Prestasi membanggakan kembali diukir oleh dua mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (FBE Ubaya) dengan meraih juara pertama dalam ajang kompetisi debat bahasa Inggris tingkat nasional “EEC UNILA In Action 2019”, di Lampung, Sumatra Selatan.

Bobby Ongkojoyo dan Fritz Ajiedragono berhasil mengalahkan 12 tim dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia. Meraih peringkat pertama dan menjadi pemenang tidaklah mudah, mereka harus mendapatkan victory point saat menghadapi tiga babak penyisihan untuk lolos menuju grand final.

Melalui sistem penilaian dan akumulasi victory point tertinggi dari juri menghantarkan Bobby dan Fritz menjadi pemenang dengan membawa pulang piala juara pertama, sertifikat, dan sejumlah uang.

“Kompetisinya adalah British Parliamentary Debate. Berbeda dengan debat biasanya, di kompetisi ini semuanya impromptu artinya tidak ada persiapan dengan topik tertentu dan kita tidak tahu tema atau mosi apa yang akan dihadapi di perlombaan. Sistem penilaian untuk debat bisa dilihat dari substansi, isu-isu yang diangkat, dan bagaimana meyakinkan juri bahwa argumen kita benar,” jelas Fritz mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi FBE Ubaya semester dua, di Surabaya, Selasa (23/7/2019).

Persiapan kompetisi dilakukan Bobby dan Fritz dalam kurun waktu dua minggu. Latihan intensif dilakukan dengan belajar bersama senior debat, melakukan simulasi perlombaan, serta menyempatkan diri untuk mengikuti dan menyaksikan beberapa perlombaan debat.

Fritz menuturkan sempat pesimis menghadapi tim-tim unggul dari perguruan tinggi se-Indonesia, namun mahasiswa yang memiliki kegemaran mendengarkan musik dalam podcast ini mengakui bahwa melalui kompetisi yang diikuti membuat dirinya terpacu untuk terus mengasah kemampuan debat dan menambah wawasannya.

“Saya bisa dibilang masih baru ikut dalam kompetisi debat, namun dari sini, saya belajar banyak hal dan tentunya menambah pengalaman. Jadi tema atau mosi yang didapat saat kompetisi itu seperti social movement terkait Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), isu politik luar negeri dan Indonesia, dan topik yang sedang hangat diperbincangkan," katanya.

Menurut dia bagian yang paling sulit ketika mendapat politik U.S, adalah diajak untuk membuat argumen yang baik serta tepat sesuai waktu yang ditentukan. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-mad)