Mabar Butuh Water Treatment Plant Baru Kapasitas 60 Liter/detik

:


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Minggu, 12 Mei 2019 | 04:30 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Labuan Bajo, InfoPublik - Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTT Herman Tobo menjelaskan kapasitas air yang dihasilkan oleh Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) Wae Mese, sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Labuan Bajo dan sekitarnya.

Pasalnya, debit air baku sungai Wae Mese sebanyak 150 liter/detik, sedangkan yang sudah termanfaatkan sebanyak 40 liter/detik masih sisa sebanyak 110.

Kami sudah melihat langsung potensi air yang dihasilkan WTP Wae Mese. Untuk kebutuhan 3-5 tahun sangat cukup, hanya perlu penambahan IPA baru yang kapasitasnya 60 liter/detik.

“Yang ada sekarang memang sangat kecil belum bisa mengakomodir kebutuhan air bersih secara reguler," kata Herman Tobo, ditemui saat memantau tempat WTP Wae Mese, Desa Watu Nggelek-Komodo Manggarai Barat, Sabtu (11/5) sore.

Dalam pemantauan ini, Herman Tobo didampingi Direktur PDAM Wae Mbeliling Aurelius H. Endo dan sejumlah Pejabat Pusat Fasilitasi Infrastruktur Kementerian PUPR. Menurut dia, untuk saat ini wacana pembuatan WTP baru harus tetap didorong untuk diusulkan.

Dirinya yakin, apabila IPA ditambah maka air bersih yang masuk ke kota Labuan Bajo lebih dari cukup. "Dengan melihat kondisi di lapangan, yang urgent adalah penambahan IPA baru yang lebih besar. Dan ini yang akan kami sampaikan nanti ke Kementerian PUPR RI, " tandasnya.

Pemantauan WTP Wae Mese ini, demikian Tobo, sebagai tindak lanjut permintaan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat yang disampaikan Sekda Mabar, Rofinus Mbon saat membuka kegiatan Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan manfaat Pembangunan di Kantor Bupati Manggarai Barat.

"Kemarin (10/05) saat Sosialisasi Sekda Mabar sampaikan persoalan air minum bersih Labuan Bajo. Dan hari ini kami langsung turun untuk mengetahui kondisi rill, " katanya.

Tobo mengakui, kebutuhan air bersih di Labuan Bajo, memang meningkat dari hari ke hari, seiring bertambahkan jumlah rumah-rumah baru, restoran dan hotel.

Namun demikian dirinya menyarankan agar jajaran PDAM Wae Mbeliling untuk memprioritaskan kebutuhan domestik atau rumah penduduk.

"Semenjak ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas, Labuan Bajo semakin ramai. Banyak restoran dan hotel baru, tetapi saya minta Direktur PDAM Wae Mbeliling untuk utamakan layanan domestik, " katanya.

Sementara itu, Aurelius Endo menyambut baik langkah Kepala Balai Prasarana Pemukiman NTT dan jajaran yang melihat langsung kondisi WTP Wae Mese.

Langkah ini, katanya, berdampak positif untuk PDAM Wae mbeliling pada masa yang akan datang terlebih dalam hal pengajuan program pengembangan baru. Selain memantau kondisi WTP jelas Endo,

Kepala Balai dan jajaran juga memantau Resevoir baru di Golo Koe yang dibangun tahun 2018. Reservoar baru tersebut sudah dimanfaatkan untuk pelayanan dalam kota Labuan Bajo termasuk untuk beberapa restoran dan hotel.

Endo menjelaskan, total pelanggan PDAM Wae Mbeliling saat ini sebanyak 4.596 pelanggan dan 13 hotel bintang. (Paulus Jeramun/MC Manggarai Barat/toeb)