Kemlu: Ada 2003 WNI di Luar Negeri Terinfeksi Covid-19

:


Oleh Eko Budiono, Sabtu, 28 November 2020 | 05:57 WIB - Redaktur: Untung S - 276


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan, ada penambahan lima belas kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

Data Kemlu hingga Jumat (27/11/2020), menunjukkan ada penambahan 4 WNI di Italia yang terpapar Covid-19, sedangkan 4 lainnya ada di Jepang.

Tiga orang WNI yang berdomisili di Korea Selatan dikabarkan menambah daftar WNI terpapar Covid-19 di luar negeri, kemudian 2 orang lainyya berdomisili di Amerika Serikat. Masing-masing seorang WNI di Kuwait dan Siprus melengkapi daftar penambahan kasus Covid-19 baru dari WNI itu.

Siprus menjadi negara baru dalam daftar yang dirilis Kemlu tersebut.

Dengan begitu, total WNI yang terpapar Covid-19 mencapai 2.003 orang dan tersebar di 71 negara ditambah dengan para kru di kapal pesiar.

Pada saat yang sama, Kemenlu melaporkan ada 5 WNI yang sembuh dari wabah tersebut. Dua orang WNI itu berdomisili di Korea Selatan, sedangkan tiga lainnya masing-masing ada di Italia, Vatikan dan Siprus.

Tidak ada penambahan kasus meninggal dunia dari WNI yang terpapar Covid-19 di luar negeri. Dengan demikian, dari 2.003 WNI yang terpapar wabah itu di luar negeri, saat ini sudah sembuh mencapai 1.397 orang dengan 158 orang yang meninggal dunia.

Jumlah WNI yang masih dirawat akibat wabah tersebut mencapai 448 orang atau bertambah 10 orang dibandingkan hari sebelumnya.

Adapun, persentase kesembuhan WNI terinfeksi Covid-19 di luar negeri hari ini menjadi 69,7 persen, atau menurun dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat sebesar 70 persen.

Pada saat yang sama, Kemlu melaporkan ada penambahan 4 kasus sembuh per hari ini. Dua di antaranya merupakan WNI yang berdomisili di AS, sedangkan dua lainnya di Yordania.

Hingga saat ini, Arab Saudi tercatat menjadi negara dengan jumlah WNI terpapar Covid-19 tertinggi yang diikuti Malaysia, Kuwait dan Qatar.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, laporan mengenai vaksin Corona oleh Sinovac akan selesai pada Januari 2021.

Ini sejalan dengan pemenuhan kebutuhan vaksin untuk Indonesia.

Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan vaksin pemerintah melakukan dua pendekatan yakni jangka panjang dan pendek. Untuk jangka pendek, pemerintah melakukan kerjasama dengan berbagai negara salah satunya perusahaan asal China, Sinovac Biotech Ltd. (Foto: Kemlu)