Kemlu: 1.259 WNI di Luar Negeri Terinfeksi Covid-19

:


Oleh Eko Budiono, Senin, 3 Agustus 2020 | 13:53 WIB - Redaktur: Untung S - 421


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan terdapat penambahan enam warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri, yang terinfeksi Covid-19 (Virus Corona).

Enam tambahan WNI yang terjangkit virus Corona itu tersebar di Mesir, 4 orang, dan masing-masing satu orang di Kuwait dan Sudan.

Melalui akun Twitter resminya, @Kemlu_RI pada Senin (3/8/2020), enam pasien baru itu dalam kondisi stabil.

Dari data terakhir, Kuwait telah memiliki 104 kasus WNI positif Covid-19 yang terdiri dari dengan 92 sembuh, 9 stabil dan tiga meninggal, sedangkan Mesir kini mencatat 12 WNI positif dengan empat sembuh dan delapan stabil. Sementara itu, Sudan tercatat memiliki 17 WNI positif dengan enam sembuh dan 11 stabil.

Menurut Kemlu, saat ini total kasus virus Corona yang menimpa WNI mencapai 1.259 orang dengan 833 di antaranya dinyatakan sembuh, 109 meninggal dan 317 WNI masih dalam perawatan.

Sedaangkan WNI yang paling banyak terinfeksi Covid-19 berada di Arab Saudi hingga 200 orang. 53 di antaranya sembuh, 83 stabil dan 64 orang meninggal dunia.

Selain itu, Malaysia menjadi negara kedua terbesar penyumbang kasus positif warga Indonesia di luar negeri mencapai 168 orang. Dari jumlah tersebut, 49 orang sembuh, 117 stabil dan dua warga meninggal dunia.

Di sisi lain, berdasarkan worldmeters.info, Indonesia berada di peringkat 23 dunia penyebaran virus Corona dengan 111.455 kasus. Indonesia berada di atas China di peringkat 29 dengan 84.428 kasus, Kuwait peringkat 38 dengan 67.911 kasus, Singapura (43,52.825), dan Jepang di rangking 54 dengan 36.689 kasus.

Kasus Covid-19 juga hampir menyentuh 20 juta di seluruh dunia. Data terakhir menyebutkan kasus ini menyerang 18,2 juga orang dengan 692.694 meninggal dan 11,4 juga berhasil sembuh.

Negara dengan kasus terbanyak tersebar di Amerika Serikat 4,8 juta kasus, Brazil 2,7 juta orang, India 1,8 juta kasus, Rusia 850.870 kasus dan Afrika Selatan 511.485 orang.

Rincian WNI terinfeksi Covid-19 di luar negeri:

  1. Amerika Serikat: 82 WNI (59 sembuh, 7 stabil, 16 meninggal)
  2. Arab Saudi: 200 WNI (53 sembuh, 83 stabil, 64 meninggal)
  3. Australia: 2 WNI (stabil)
  4. Bahrain: 1 WNI (sembuh)
  5. Bangladesh: 1 WNI (stabil)
  6. Belanda: 8 WNI (3 sembuh, 1 stabil, 4 meninggal)
  7. Belgia: 3 WNI (3 sembuh)
  8. Brunei Darussalam: 5 WNI (sembuh)
  9. Chile: 1 WNI (stabil)
  10. Ekuador: 1 WNI (sembuh)
  11. Ethiopia: 1 (sembuh)
  12. Filipina: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)
  13. Finlandia: 1 WNI (sembuh)
  14. Ghana: 1 WNI (meninggal)
  15. Hong Kong: 4 WNI (stabil)
  16. India: 75 WNI (sembuh)
  17. Inggris: 20 WNI (17 sembuh, 3 meninggal)
  18. Irlandia: 1 WNI (sembuh)
  19. Italia: 3 WNI (sembuh)
  20. Jepang: 2 WNI (sembuh)
  21. Jerman: 12 WNI (7 sembuh, 4 stabil, 1 meninggal)
  22. Kamboja: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)
  23. Kanada: 6 WNI (2 sembuh, 4 stabil)
  24. Kazakhstan: 1 WNI (stabil)
  25. Korea Selatan: 12 WNI (7 sembuh, 5 stabil)
  26. Kuwait: 104 WNI (92 sembuh, 9 stabil, 3 meninggal)
  27. Lebanon: 1 WNI (stabil)
  28. Makau (Cina): 3 WNI (sembuh)
  29. Makedonia Utara: 1 WNI (sembuh)
  30. Maladewa: 1 WNI (stabil)
  31. Malaysia: 168 WNI (47 sembuh, 119 stabil, 2 meninggal)
  32. Meksiko: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)
  33. Mesir: 12 WNI (3 sembuh, 5 stabil)
  34. Nigeria: 2 WNI (sembuh)
  35. Oman: 4 WNI (2 sembuh, 2 stabil)
  36. Pakistan: 33 WNI (32 sembuh, 1 stabil)
  37. Prancis: 4 WNI (3 sembuh, 1 stabil)
  38. UEA: 56 WNI (45 sembuh, 6 stabil, 5 meninggal)
  39. Qatar: 111 WNI (97 sembuh, 13 stabil, 1 meninggal)
  40. Rusia: 19 WNI (sembuh)
  41. Singapura: 57 WNI (47 sembuh, 8 stabil, 2 meninggal)
  42. Spanyol: 13 WNI (sembuh)
  43. Sudan: 17 WNI (6 sembuh, 11 stabil)
  44. Swedia: 1 WNI (stabil)
  45. Taiwan: 3 WNI (sembuh)
  46. Thailand: 1 WNI (sembuh)
  47. Turki: 3 WNI (1 sembuh, 1 stabil, 1 meninggal)
  48. Vatikan: 8 WNI (sembuh)
  49. Vietnam: 1 WNI (stabil)
  50. Kapal Pesiar: 184 WNI (152 sembuh, 26 stabil, 6 meninggal).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi telah menggelar pertemuan bilateral secara virtual dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi. Dalam pertemuan selama sekitar 1,5 jam itu Retno mengangkat empat isu, termasuk kolaborasi dalam penanganan pandemi Covid-19. Kedua menteri luar negeri sepakat untuk terus meningkatkan kolaborasi internasional, terutama dalam menjamin rantai pasokan bahan baku bagi produksi obat dan pengembangan vaksin.

Retno menggarisbawahi dukungan bagi kerjasama pengembangan vaksin antara PT Bio Farma dan Sinovac-China.

"Dua isu yang saya tekankan adalah mengenai ketersediaan vasin dalam bentuk bulk dengan jumlah yang mencukupi agar segera dapat diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan masalah harga vaksin yang terjangkau," kata Retno.

Bio Farma dan Sinovac saat ini tengah melakukan kerjasama uji klinis tahap ketiga. Menurut rencana, uji klinis tahap ketiga itu akan dilaksanakan pada pertengahan Agustus 2020. Bila berjalan lancar, maka vaksin dari Sinovac diproyeksikan mendapat izin edar pada Januari 2021.

Sambil menunggu uji klinis rampung, lanjut Retno, maka persiapan tahap selanjutnya yang menyangkut produksi sudah harus dilakukan. Dari sisi kemampuan, Bio Farma sedang meningkatkan kapasitas produksinya dari seratus juta menjadi 250 juta dosis vaksin per tahun. (Foto: Kemlu)