Akomodasi Asrama Haji Banjarmasin Selevel Bintang Tiga

Banjarmasin, InfoPublik - Dalam rangka keberangakatan jemaah haji Embarkasi Banjarmasin sesuai dengan tupoksinya yang telah ditetapkan kantor Kementerian Agama, Asrama Haji Banjarmasin telah membangun akomodasi penginapan bagi jemaah di gedung baru selevel bintang tiga.

"Demi kenyamanan calon jemaah haji yang datang, kami telah membangun gedung baru penginapan di asrama selevel bintang tiga, dari mulai fasilitas yang disediakan hingga pelayanan yang diberikan kepada calon jemaah haji," kata Kepala UPT Asrama Haji Banjarmasin Faisal, Minggu (21/7).

Kamar jemaah sudah siap, terbagi di lantai 2,3 dan 4 gedung. Tiap lantai sekitar ada 21 kamar dan satu kamar didesain untuk tempat tidur hingga lima orang lengkap dengan televisi flat 32 inchi, teko listrik pemanas air, kulkas dan pendingin ruangan. Kamar mandi pun begitu nyaman kelas hotel berbintang karena lengkap dengan fasilitas air hangat.

"Asrama sudah siap. Lebih nyaman, daro tahun tahun sebelumnya gunakan ranjang tingkat, sekarang kasur empuk. Tiap kamar lengkap dengan teko listrik, sabun mandi, pasta gigi, safetybox, kulkas kecil, dan kamar mandi dengan air hangat dan dingin," katanya.

Bahkan lift juga didesain khusus, ada dua lift. Lift pertama kapasitas 15 orang dan lift kedua kapasitas 25 yang bisa muat kasur. Tangga pun dilengkapi jalur kursi roda. Kemudian aula ruang makan cukup besar. Dengan menu makanan yang sudah ditetapkan oleh aturan pemerintah pusat, karena kalau ketering   yang menangani Kemenag dengan pihak lain.

Sementara kalau transportasi bus dari asrama ke bandar disediakan oleh Garuda Indonesia. Di sini hanya menyediakan kendaraan operasional dan juga ambulance yang disediakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Selain itu,  di Asrama Haji Banjarmasin disediakan Kantin Khusus bagi jemaah, kemudian ada stand-stand penukaran uang, opeeator telekomunikasi seperti Telkomsel dan Indosat.

Faisal menjelaskan Gedung Baru Asrama Haji Banjarmasin ini sudah ketiga kalinya memberangkatkan jemaah, karena selesai dibangun tahun 2017. Namun gedung yang lama juga masih tetap digunakan untuk satu rombongan, sebagai antisipasi adanya penumpukan jemaah. "Kalau dipaksakan satu kamar enam orang tentunya tidak nyaman, maka dari itu kalau jemaahnya dengan kloter jemaah lebih banyak kita tampung di gedung lama," ujarnya.