Air Bersih dan Sanitasi Paling Penting bagi Korban Banjir di Sultra

:


Oleh Tri Antoro, Selasa, 18 Juni 2019 | 14:39 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 810


Jakarta, infoPublik - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan upaya penanganan tanggap darurat pasca bencana banjir yang menggenangi sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi. 

“Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile  untuk mensuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian”, kata Menteri PUPR Senin, melalui siaran pers (17/6).

Bantuan secara bertahap disalurkan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sultra sejak sebelum Hari Raya Idul Fitri. Peralatan yang digunakan berupa 4 unit Mobil Tangki Air, 1 unit mobil toilet, 20 unit WC knockdown, 20 unit Hidran Umum (HU), 20 unit pondasi hidran umum. Seluruh peralatan didistribusikan ke tiga wilayah terdampak banjir, yakni Kota Kendari, Kabupaten Konawe, dan Kabupaten Konawe Utara.

Bantuan tanggap darurat berupa layanan air bersih dan sanitasi, termasuk fasilitas MCK darurat ke lokasi-lokasi pengungsian korban bencana di Kota Kendari, Kabupaten Konawe, dan Kabupaten Konawe Utara.

Kementerian PUPR juga menyalurkan air bersih dengan menurunkan satu unit IPA sistem mobile yang berfungsi untuk menyaring air banjir/sungai menjadi bersih dan layak pakai. Unit IPA berkapasitas maksimum 1,5 liter/detik dengan asumsi untuk memenuhi kebutuhan air minum kurang lebih untuk 1.500 orang.

Untuk menambah layanan air bersih dan sanitasi, Kementerian PUPR melalui Satgas Tanggap Darurat Wilayah V Makassar mengirimkan bantuan berupa 2 unit mobil tangki air, 1 unit mobil toilet, dan dump truck yang mengangkut hidran umum. Pengiriman dilakukan menggunakan kapal laut dan telah tiba Kota Kendari pada Minggu (16/6) dan siap untuk didistribusikan.

Diketahui, bencana banjir yang terjadi disejumlah wilayah di Provinsi Sultra akibat curah hujan yang tinggi sejak awal Juni. Hal ini mengakibatkan kerusakan rumah warga, jalan dan jembatan serta fasilitas umum lainnya.