Bupati Sleman Serahkan Bantuan Korban Angin Kencang

:


Oleh MC Kabupaten Sleman, Selasa, 24 Januari 2017 | 17:30 WIB - Redaktur: Tobari - 290


Sleman, InfoPublik - Sebanyak 70 orang korban bencana angin kencang di wilayah Kecamatan Seyegan, yang terjadi tanggal 4, 5 dan 9 Januari 2017 lalu, mendapat bantuan keuangan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman.

Bantuan diserahkan langsung oleh Bupati Sleman Drs H Sri Purnomo MSI, di Aula Kecamatan Seyegan,  Senin (23/1). Total bantuan yang diserahkan mencapai Rp84,7 juta dengan nilai terkecil Rp200.000 dan terbesar Rp6,5 juta.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Drs Joko Supriyanto MSi, wilayah yang terdampak angin kencang mencakup 7 wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Moyudan, Minggir, Seyegan, Sleman, Mlati, Tempel dan Godean.

Kerusakan rumah mencapai 418 unit rumah, kerusakan fasos fasum 5 unit, kerusakan tempat usaha 10 unit, dan korban meninggal 1 orang dan luka 7 orang. "Total kerugian mencapai Rp539,7 juta," kata Joko.

Adapun rincian penerima bantuan korban angin kencang di Seyegan untuk Desa Margoagung  sejumlah 50 orang, dengan nilai bantuan Rp57,3 juta, Desa Margodadi jumlah 6 orang nilai Rp9,8 juta, Desa Margokaton sejumlah 2 orang nilai Rp2,3 juta dan Desa Margoluwih 121 orang dengan bantuan senilai Rp15,3 juta.

Menurut Joko, bantuan untuk wilayah lain masih dalam proses verifikasi dan setelah selesai juga akan segera diberikan bantuan sesuai Perda 114 tahun 2016 tentang Bantuan Bencana.

Bupati Sleman Sri Purnomo secara simbolis menyerahkan bantuan kepada 5 orang didampingi Kepala Pelaksana BPBD Sleman dan Camat Seyegan.

Sri Purnomo juga menyampaikan Pemkab Sleman senantiasa bertindak cepat dalam mengatasi bencana yang terjadi, yakni dengan segera melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kepada korban.

Bantuan yang diberikan, diakui Sri Purnomo, tidak dapat mencukupi semua kerugian yang diderita warga namun dapat meringankan beban korban untuk segera melakukan perbaikan/renovasi rumah yang rusak sehingga dapat kembali untuk aktivitas keluarga.

Masyarakat diminta selalu waspada dan berupaya memotong ranting-ranting pohon yang rawan roboh karena daerah Sleman seringkali dilewati angin kencang karena merupakan daerah cekungan.

Walaupun pohon-pohon yang dimiliki masyarakat merupakan asset yang bisa menghasilkan namun bila membahayakan harus tetap diwaspadai untuk dikurangi rantingnya. (***/MC Sleman/toeb)