Ajarkan Ibu-Ibu Sidomukti Gresik Untuk Berinovasi Dengan Tempe

:


Oleh MC Kabupaten Gresik, Jumat, 25 November 2016 | 11:09 WIB - Redaktur: Tobari - 359


Gresik, InfoPublik - Ketika oven dibuka, tercium aroma biscuit yang sangat lezat. Melihat biskuitnya sudah setengah matang, tampak binar-binar kebahagiaan dari para ibu-ibu dari Desa Sidomukti. Mereka bangga karena hasil prakteknya dalam membuat biscuit tempe sudah setengah berhasil.  

“Ini enak, saya akan mencobanya nanti di rumah” ujar Farikha (37) salah seorang peserta kegiatan fasilitasi bagi industri kecil menengah (IKM) terhadap pemanfaatan sumber daya.

Hal lain disampaikan peserta yang bernama Farikha (46). Dia menyatakan optimistis akan memulai usaha pembuatan makanan berbahan tempe ini.”Mula-mula akan saya pasarkan pada toko saya sendiri,” ujarnya.  

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Perdagangan yang dilaksanakan di Balai Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kebomas selama 4 hari.

Selain pembuatan makanan berbahan tempe, Diskoperindag juga memberikan pelatihan pengemasan. Rencananya pada hari terakhir besok Jum’at akan dilaksanakan pelatihan pengemasan.  

Sampai hari ini, setidaknya sudah empat jenis masakan olahan berbahan tempe yang diajarkan oleh Nugrahani, M.Pd dari Fakultas Teknik Tata Boga Unesa Surabaya.

Produk itu bernama nugget tempe, biscuit tempe, pastel jamur tempe dan sempol tempe. “Saya yakin produk yang saya ajarkan ini akan diterima karena produk ini termasuk frozen food yang bisa awet dengan pendinginan,” katanya.

Secara ekonomis akan mendatangkan keuntungan yang lumayan. “Ada keuntungan sekitar 50% lebih dari modal yang dikeluarkan,” ungkap Nugrahani.

Dia juga menyatakan optimis produk yang diajarkannya ini akan diterima masyarakat. Kalau memang para ibu ini membuat dengan cara yang benar sesuai resep yang kami ajarkan, ia merasa yakin bila dilempar ke pasaran akan laku, katanya.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Perdagangan Najikh melalui Kabag Humas menyatakan, program ini intinya menumbuhkan sentra baru IKM.

“Kita tahu Kelurahan Sidomukti adalah kelurahan yang sangat khas. Dari 3.429 jumlah penduduknya, lebih dari 50% adalah pelaku industri kecil menengah. Kelurahan Sidomukti dikelilingi 2 wilayah lain, yakni Klangonan dan Giri, yang merupakan tempat puluhan perajin tahu tempe di Gresik,” katanya. 

Dengan demikian, masyarakat kelurahan Sidomukti akan mudah mendapatkan bahan baku tempe. Selain itu, akan meningkatkan nilai ekonomis tempe. Yang awalnya hanya dibuat tempe goreng dan keripik tempe.

Maka dengan diajarkan berbagai olahan berbahan dasar tempe, maka kedepan nilai ekonomis tempe makin tinggi dan kesejahteraan masyarakat setempat terdongkrak.

Tentang warga Sidomukti, disebutnya bahwa kreatifitas masyarakat setempat sebagai pelaku IKM sudah terbentuk sejak dulu. Mereka sudah turun temurun pelaku IKM.

Memang diakui sebagai pelaku IKM mereka banyak mengalami pasang surut. Bahkan beberapa di antaranya sempat beralih profesi tetapi tetap sebagai pelaku IKM. “Semoga usaha makanan olahan tempe ini bisa menjadi alternatif kebangkitan mereka” tutur Najikh. (sdm/toeb)