:
Oleh MC Kabupaten Sleman, Selasa, 13 September 2016 | 11:22 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 490
Sleman, InfoPublik - Musim penghujan yang tak menentu di Kabupaten Sleman dan lingkungan padat penduduk yang kotor bisa menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menjangkiti warga Sleman.
Tim Pokjanal DBD Kabupaten Sleman Jumat (9/9) beranggotakan dari Dinas Kesehatan, TNI/POLRI, Pemerintah Desa Caturtunggal, serta Pemerintah Kecamatan Depok dan Puskesmas Depok I, Depok II dan Depok III, dibantu Kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik),dan Relawan Radio Amatir melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk di Dusun Tambakbayan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok.
Kawasan ini merupakan daerah padat penduduk dan didominasi kos-kosan mahasiswa. Sebanyak 19 RT disisir oleh Tim Pokjanal DBD, termasuk penghuni kos-kosan tanpa terkecuali diminta menunjukkan bak mandinya untuk diperiksa oleh Jumantik. Satu-persatu pintu kamar kos diketuk dan diperiksa.
Apabila tim menemukan genangan air dalam suatu wadah atau botol di luar rumah maka akan langsung dibalik supaya tidak menampung air hujan lagi.
Pemantauan dengan melihat langsung pekarangan/halaman bak mandi, tempat penampungan air, dispenser dan sangkar burung. Dari 333 titik/rumah ditemukan 78 rumah atau titik Positif ada jentik sehingga ABJ baru mencapai 76,5% masih di bawah angka Bebas Jentik yaitu 95%.
Hasil dari pemantauan terdapatnya sarang nyamuk/jentik ternyata terdapat di pekarangan/halaman rumah warga yaitu pada bak mandi, ban bekas, bekas wadah minuman kemasan, ember cat, kwali bekas yang dibuang oleh warga sembarangan sehingga dapat menampung air hujan untuk sarang nyamuk.
Tim Pokjanal DBD mengingatkan kepada warga dan kader di Dusun Tambakbayan bahwapenderita DBD di Kabupaten Sleman meningkat dibanding tahun 2015 lalu.
Sampai dengan bulan September ini sudah mencapai 616 kasus termasuk di antaranya 11 orang meninggal dunia, angka sudah melebihi jumlah selama tahun 2015 lalu padahal saat ini masih bulan September.
Pemerintah Desa Caturtunggal bersama kader jumantik senatiasa mengingatkan warga termasuk penghuni kos-kosan agar peduli dan menjaga kebersihan lingkungan dari ban bekas, pot, kaleng yang bisa menampung air hujan serta genangan got yang mampet, karena akan tumbuh jentik.
Kades Caturtunggal, Agus Santoso mengharapkan agar tidak hanya aparat pemerintah dan kader saja yang melaksanakan kegiatan bersih-bersih, tetapi juga warga masyarakat pun diharapkan juga sadar akan kebersihan lingkungan dan memantau jentik di rumahnya masing -masing. (MC.Kab.Sleman/Eyv)