Jaga Ketahanan Pangan, Pemkab Buleleng Pantau Langsung Kondisi Petani

: Tim Satgas Pangan saat melakukan pemantauan langsung ke ladang petani bawang merah di Bungkulan. (Foto: istimewa)


Oleh MC KAB BULELENG, Jumat, 10 Mei 2024 | 08:41 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 87


Buleleng, InfoPublik - Kestabilan harga dan ketersediaan pangan menjadi prioritas utama bagi Pemerintah Kabupaten Buleleng. Melalui Tim Satgas Ketahanan Pangan, pemantauan terhadap stabilisasi pasokan dan harga pangan dilaksanakan.

Memimpin tim, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, I Gede Putra Aryana, mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk memastikan ketahanan pangan langsung di hulunya, yaitu petani.

"Tim Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng terus memantau dan berkomitmen melihat dan mendengar kondisi serta saran dan masukan petani kita langsung di lokasi/lapangan," ujar Putra Aryana, saat dihubungi, Kamis (9/5/2024) 

Tim Satgas Pangan melakukan pemantauan langsung ke petani bawang merah di Bungkulan, khususnya ke lahan milik Made Astawa. Astawa menginformasikan rencananya untuk mulai menanam kembali dalam waktu tiga hari ke depan. Dia juga memperkirakan bahwa bawang yang sudah ditanam akan siap panen pada bulan Juni mendatang. Bawang merah dari Bali, kata Astawa, banyak diekspor, terutama ke Pulau Jawa, karena banyak petani bawang di sana mengalami gagal panen.

Selain itu, ada pula praktek tumpangsari antara bawang merah dengan tanaman lain seperti cabai besar, tomat, dan bunga gumitir. Astawa menyarankan untuk menjual hasil panen kepada pengepul langganan karena mereka konsisten dalam pembelian dan membayar sesuai harga pasar.

Lebih lanjut, Astawa juga menyampaikan bahwa tanaman bawang merah menghadapi kendala serius, terutama serangan hama seperti kupu-kupu dan berbagai penyakit, yang mengganggu pencapaian target produksi.

Dia menjelaskan bahwa dari setiap 10 are tanaman, petani bisa menghasilkan sekitar 1 ton bawang. Dengan biaya produksi sekitar Rp2,5 juta per 10 are dan harga jual saat ini sebesar Rp40 ribu per kilogram, petani dapat memperoleh keuntungan sekitar Rp1,5 juta dari setiap 10 are tanaman.

Pemantauan langsung ini memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan dan potensi dalam menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Buleleng. Langkah-langkah berkelanjutan diharapkan akan diambil untuk memastikan ketersediaan pangan yang stabil dan harga yang terjangkau bagi masyarakat. (MC Kab.Buleleng/can)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Minggu, 19 Mei 2024 | 23:32 WIB
Pemkab Buleleng Dorong Digitalisasi Ekonomi Melalui Program Smart City
  • Oleh MC KAB KOTAWARINGIN BARAT
  • Kamis, 16 Mei 2024 | 09:49 WIB
DPKP Kobar Goes To School Sosialisasikan Gerakan B2SA
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 15:35 WIB
Ada Strategi Meningkatkan Ketersediaan Pangan melalui Lahan Kering
  • Oleh MC KAB BULELENG
  • Senin, 13 Mei 2024 | 21:42 WIB
Mei 2024, Harga Sejumlah Komoditas Pangan di Buleleng Cenderung Stabil