Kongres Peradaban Aceh Bahas Penguatan Seni dan Budaya

:


Oleh MC PROV ACEH, Senin, 6 Mei 2024 | 18:21 WIB - Redaktur: Juli - 93


Jantho, InfoPublik - Kongres Peradaban Aceh (KPA) 2024 yang berlangsung di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di Jantho, Aceh Besar, pada 6-7 Mei 2024, membahas isu penguatan seni dan budaya.

“Isu seni dan budaya menjadi sangat krusial dalam era kecerdasan buatan,” kata Rektor ISBI Aceh, Prof. Dr. Wildan Abdullah di Jantho, Senin (6/5/2024).

Kongres ini mengukuhkan tema “Penguatan Seni dan Budaya dalam Era Kecerdasan Artificial”. Menurut Wildan, dunia digital dan kecerdasan buatan seperti mata pisau yang bisa menjadi alat untuk mendukung kesenian dan kebudayaan, tapi jika salah digunakan bisa menjadi mesin pembunuh kreativitas.

“Kecerdasan buatan kini bisa menjadi pencipta karya seni. Ini adalah tantangan bagi seniman dan budayawan,” tutur salah satu ahli bahasa Aceh itu.

Seniman dan pegiat kebudayaan, Wildan menambahkan, tidak boleh apatis terhadap perubahaan yang begitu dahsyat itu, melainkan perlu siap dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. “Jika tidak menyesuaikan diri, seniman dan budayawan akan ditinggalkan oleh perubahan,” ujarnya.

Kekuatan karya seni ciptaan seniman adalah olahan kreativitas. Wildan mengatakan, dengan kreativitaslah seniman bisa melampaui robot-robot cerdas dan mesin pintar. “Seniman perlu lebih kuat dan intensif melakukan eksplorasi ide dan gagasan demi menciptakan kebaruan dalam karya-karyanya. Kebaruan itulah yang akan selalu menjadi nilai lebih,” tuturnya. (MC07)