Bupati Blora: Petani Tebu Harus Dibantu dan Diperjuangkan agar Sejahtera

: Bupati Blora Arief Rohman (tengah/berdiri) bersama pengurus APTRI Blora


Oleh MC KAB BLORA, Kamis, 25 April 2024 | 12:58 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 865


Blora, InfoPublik - Bupati Blora Arief Rohman menegaskan petani tebu harus dibantu dan diperjuangkan agar mandiri dan berjaya, bukan sebaliknya tengkulak atau broker yang menikmati manisnya rasa tebu.

Hal itu disampaikan Arief saat audensi bersama pengurus Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) di rumah dinasnya, Rabu 24 April 2024. Hadir Ketua APTRI Kabupaten Blora Sunoto, Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora Ngaliman, serta Kabid DP4 Rosalia Dyah Erawati 

“Pemerintah daerah harus hadir untuk membela dan memuliakan para petani tebu Blora,” tegas Bupati Blora Arief. Bupati pun memerintahkan DP4 Kabupaten Blora untuk terus mendampingi dan membantu pengurus APTRI dalam memperjuangkan nasib para petani tebu Blora.

“Silahkan untuk terus mengembangkan tebu karena Kabupaten Blora masih memiliki potensi lahan kering dan lahan di kawasan hutan yang cocok untuk dibudidayakan dengan tanaman tebu,” katanya.

Arief Rohman juga menyatakan siap hadir dalam pelantikan pengurus APTRI Kabupaten Blora masa bakti 2024-2029. Ia memberikan apresiasi positif atas bangkitnya kembali para pengurus APTRI untuk membangun komitmen berjuang membela petani tebu di Kabupaten Blora.

Ketua APTRI Kabupaten Blora Sunoto di hadapan Bupati mengungkapkan selama ini para petani tebu setiap musim giling tebu selalu menghadapi realita yang kurang menguntungkan. Ia menyebut kesejahteraan petani tidak sesuai harapan ketika PG GMM didirikan untuk mewujudkan terminal kemakmuran bagi para petani tebu.

“Bahkan pernah terjadi sudah harga lebih rendah, pembayaran hasil penjualan tebu petani dibayarkan oleh PG GMM Bulog tidak sesuai dengan komitmen awal setiap minggu dibayar. Namun yang terjadi lebih dari satu bulan tebu petani baru dibayarkan,” ungkap Sunoto.

Ia meminta dukungan dan bantuan bupati agar para petani tebu di Kabupaten Blora bisa menikmati manisnya rasa gula tebu. “Dulu ada ungkapan dari para petani tebu di Blora, ‘Manis Tebuku Mulya Uripku’,” ucapnya. Sunoto juga berharap agar para pengurus APTRI selalu mendapat bimbingan, dukungan moral dan motivasi DP4 Kabupaten Blora.

Sementara Sekretaris APTRI Blora Anton Sudibdya  menambahkan agar ada reformasi di managemen PG GMM Bulog. “Artinya, supaya ada perubahan kebijakan yang dapat memberi angin segar bagi kesejahteraan kehidupan para petani tebu di Bumi Blora Mustika,” harapnya.

Anton membeberkan luas tanaman tebu saat ini di Kabupaten Blora sudah mencapai lebih dari 4800 ha. Tebu dari Kabupaten Blora memiliki potensi redemen tebu yang tinggi sehingga sangat disukai oleh pabrik-pabrik gula di luar Kabupaten Blora. Setiap musim giling tebu, disebut Anton ada peredaran dana mencapai Rp470 miliar dari penjualan tebu di Kabupaten Blora. (MC Kab. Blora/Teguh).

 



 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB BLORA
  • Minggu, 28 April 2024 | 10:31 WIB
Blora akan Berangkatkan 643 Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci
  • Oleh MC KAB BLORA
  • Sabtu, 20 April 2024 | 13:08 WIB
KORMI Blora Terus Berupaya Kembangkan Olahraga Masyarakat
  • Oleh MC KAB BLORA
  • Sabtu, 20 April 2024 | 03:05 WIB
'SILAT', Kunci Pemkab Tangani Anak Tidak Sekolah di Blora