Percepatan Opla Rawa akan Meningkatkan Produktivitas Pertanian

:


Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Kamis, 25 April 2024 | 07:32 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 72


Pontianak, InfoPublik - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengatakan, kegiatan rapat koordinasi percepatan upaya khusus optimasi lahan (Opla) Rawa dalam rangka menghadapi penurunan produksi pangan dan adanya tantangan gagal pangan nasional. Maka, seluruh pemerintah kota maupun kabupaten  diminta melakukan percepatan produksi padi.

"Upaya khusus Opla Rawa didukung oleh Kementerian Pertanian RI, Forkopimda Provinsi Kalimantan Barat seperti Kapolda, Kajati Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura serta didukung oleh APIP, BPKP, Inspektur Provinsi Kalbar, dan kegiatan ini tentunya dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, dengan memperhatikan faktor resiko," kata Harisson  di Aula Keriang Bandong Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Kota Pontianak, Provinsi Kalbar pada Selasa (23/4/2024).

Adapun langkah - langkah yang diambil yakni optimasi lahan, optimalisasi penambahan luas tanam, kemudian mendukung kegiatan optimasi lahan / optimalisasi penambahan areal luas lahan di Kalimantan Barat melalui pendampingan, pengawalan dan pengawasan, dan mensinergikan sumber daya yang dimiliki sesuai kewenangan dalam rangka menjamin keselarasan pelaksanaan kegiatan optimasi lahan, optimalisasi penambahan areal luas lahan untuk peningkatan produksi padi di Kalimantan Barat.

Penjabat Gubernur Kalbar menekankan, bahwa pada High Level Meeting dalam rangka Pengendalian Inflasi ini yang terdahulu lebih dititik beratkan kepada sektor hilirnya dan sekarang diprioritaskan untuk memperhatikan sektor hulu.

Dimana dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia menawarkan optimasi lahan rawa atau lahan yang bukan gambut, yang lahan sawahnya dioptimasi melalui kegiatan pembangunan pengairan, drainase, pintu air dan lain-lain.

Penjabat Gubernur Kalbar mengatakan bahwa Sawah yang dioptimasi se-Kalbar ditargetkan sebesar 61.000 hektare yang tadi sudah dibicarakan dengan Para Bupati/walikota yang hadir pada hari ini. Kemungkinan kita baru bisa menyediakan lahan sebesar 31.000 hektare, dan sisanya nanti pada tahap kedua.

"Dengan Optimasi Lahan persawahan Rawa bukan gambut ini, diharapkan akan terjadi peningkatan produksi padi di Kalimantan Barat", ucapnya.

Kemudian orang nomor satu di Kalbar ini juga mendorong adanya konversi dari beberapa lahan yang digunakan untuk tanaman sawit atau tanaman lainnya.

“Kita sudah mengingatkan kepada para Bupati untuk mengambil langkah-langkah agar lahan-lahan sawah ini tidak berkurang untuk kegiatan lahan lainnya”, tegas Harisson. (adpim/Sma)