- Oleh MC KAB SLEMAN
- Kamis, 21 November 2024 | 11:14 WIB
: Minimalisir Risiko Bencana, Bupati Sleman Kukuhkan Pengurus KSB. Foto: MC Sleman
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 29 Juli 2024 | 06:24 WIB - Redaktur: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan - 140
Sleman, InfoPublik - Bertempat di Lapangan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, sebanyak 50 pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB) Amarta Siaga dikukuhkan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Kamis (25/7).
Pengukuhan pengurus KSB ini, menurut Kustini, dinilai menjadi salah satu langkah penting untuk penyebaran edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat dan meminimalkan risiko bencana di Sleman.
Kustini juga mengungkapkan, bahwa pengukuhan pengurus KSB ini menjadi langkah penting untuk meminimalisir risiko bencana.
Menurutnya, tindakan ini menjadi aksi strategis dalam memantapkan kesadaran masyarakat untuk saling peduli terhadap sesama.
"Kami sudah lihat dari pelaksanaan simulasi mitigasi bencana tadi sudah bagus, sudah begitu siap, apabila nanti ada bencana di kalurahan ini. Terlihat bagaimana masyarakat dapat siap siaga untuk penanggulangan bencananya," katanya, dalam sambutan.
Tak hanya itu, Kustini berpandangan jika edukasi masyarakat perihal mitigasi bencana sangat diperlukan. Apalagi mengingat Kabupaten Sleman yang disebut Kustini sebagai area dengan berbagai potensi bencana, seperti longsor, Gunung Merapi, gempa, angin puting beliung, dan banjir.
"Masyarakat harus lebih siap dalam mitigasi bencana untuk mengurangi risiko lebih besar yang bisa terjadi kapan saja," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial, Mustadi menjelaskan pengukuhan pengurus KSB dilaksanakan sebagai upaya perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana. Rangkaian pengukuhan pengurus KSB mulai dari pemberian materi, praktek pada setiap devisi, dan simulasi.
"Kampung Siaga Bencana Wedomartani ini merupakan KSB ke-26. Untuk pelatihan dilakukan pada 23 sampai 25 Juli. Dan masa kepengurusan selama 3 tahun, dari 2024 hingga 2027," terangnya, menjelaskan.
Dengan pengukuhan pengurus KSB, Mustadi berharap dapat terselenggara pencegahan dan penanggulangan bencana dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia pada lingkungan sekitarnya. (Athiful/KIM Depok)