Perayaan Kamis Putih adalah Perayaan Kerendahan Hati

: Foto: Pastor Paulus Harry Ohoiledwarin, OSA membaca Alkitab pada perayaan Kamis Putih di Gereja Katolik Stasi Sta. Maria Mater Dei, Raja Ampat, Kamis, (28/3/2024) Petrus Rabu


Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Sabtu, 30 Maret 2024 | 07:44 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 1K


Raja Ampat, InfoPublik - Kerendahan hati merupakan salah satu makna keutamaan atau kebajikan hidup yang diperingati dalam perayaan Kamis Putih.

“Perayaan kamis putih merupakan perayaan kerendahan hati.  Kita peringati kerendahan hati itu melalui upacara pembasuhan kaki,” demikian disampaikan Pastor Paulus Harry Ohoiledwarin, OSA saat memimpin perayaan Ekaristi Kamis Putih di Gereja Katolik Stasi Sta. Maria Mater Dei-Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Kamis 28 Maret 2024.

Dihadapan ratusan umat katolik yang menghadiri perayaan tersebut, Pastor Paulus Harry Ohoiledwarin, OSA mengakui Yesus Kristus sebagai guru dan Tuhan umat beriman tak pernah menyombongkan diri atau mengagungkan diri-Nya sebagai Putra Allah.

“Kapan Yesus bilang bahwa saya putra Allah. Nanti Petrus murid-Nya mengaku bahwa Engkau adalah Mesias, Putra Allah,” ujarnya.

“Kerendahan hati itu tidak ada ego, tidak gengsi, tidak ada status sosial dan perbedaan. Ego pribadi Yesus itu tidak ada. Kerendahan hati itu tidak ada gensi-gensian,” tambah pastor jebolan Seminari Menengah Petrus Van Diepen, Kabupaten Sorong tersebut.

Selain kerendahan hati, makna perayaan Kamis Putih bagi umat Katolik juga mengenang Yesus mengadakan perjamuan terakhir atau perjamuan ekaristi dengan murid-murid-Nya. “Kamis putih, malam terakhir Yesus mengadakan perjamuan dengan murid-murid-Nya,” ujarnya.

Dalam perjamuan ekaristi, umat diajak mengenang pemberian diri Tuhan untuk keselamatan umat manusia melalui tubuh dan darahnya serta jalan penderitaan. Selain itu, perayaan Kamis Putih juga merupakan perayaan atau peringatan akan semangat cinta kasih, pelayanan dan pengorbanan bagi sesama.

Sebagai umat katolik, katanya,  harus selalu ada  semangat pelayanan dan cinta kasih kepada sesama. Dan pelayanan itu mulai dari lingkup kecil dalam rumah tangga. “Kalau di rumah bapak dan mama tidak saling melayani, baru diluar itu dia buat apa? Pamer dan cari namakah?” sindirnya.

Perayaan ekaristi Kamis Putih di gereja tersebut juga ditandai dengan upacara pembasuhan kaki dua belas tokoh umat oleh Pastor Paulus Harry Ohoiledwarin, OSA. Upacara tersebut untuk mengingatkan umat akan Yesus yang membasuh kaki kedua belas murid-Nya pada malam terakhir sebelum disalibkan.

Upacara tersebut juga mengingatkan umat, bahwa panggilan hidup, kehadiran dan keberadaan di dunia ini adalah panggilan untuk saling membantu dan melayani.  (Petrus Rabu/MC.Kab.Raja Ampat)

 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB RAJA AMPAT
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 20:38 WIB
Penerimaan CASN 2024, Bupati AFU Minta Tenaga Honda Lengkapi Persyaratan
  • Oleh MC KAB RAJA AMPAT
  • Senin, 29 April 2024 | 08:28 WIB
Dorong Ekonomi RT, WKRI Raja Ampat Gelar Pelatihan Membuat Kue Ulang Tahun
  • Oleh MC KAB RAJA AMPAT
  • Kamis, 25 April 2024 | 20:14 WIB
Sukseskan Program PTSL, BPN Raja Ampat Turlap Kumpulkan Data Yuridis
  • Oleh MC KAB RAJA AMPAT
  • Minggu, 31 Maret 2024 | 12:24 WIB
Aksi Sosial Paskah ASN Raja Ampat Perkuat Toleransi Antarumat Beragama
  • Oleh MC KAB RAJA AMPAT
  • Kamis, 21 Maret 2024 | 08:36 WIB
Buka Puasa Bersama Pramuka, Ajang Bina Iman dan Pupuk Toleransi